Market Commentary

Saham Bank Raksasa Bergairah Lagi, IHSG Cerah Bergairah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
09 July 2024 12:57
Karyawan melintas di depam layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada perdagangan sesi I Selasa (9/7/2024), di tengah adanya optimisme pasar bahwa Bank Indonesia (BI) dapat memangkas suku bunga acuannya setidaknya pada akhir tahun ini.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,59% ke posisi 7.293,86. Meski kembali menguat, tetapi IHSG masih bertahan di level psikologis 7.200. Namun jika penguatan IHSG semakin kencang, maka potensi IHSG kembali menyentuh 7.300 cukup besar.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,2 triliun dengan volume transaksi mencapai 9 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 677.913 kali. Sebanyak 272 saham terapresiasi, 242 saham terdepresiasi, dan 266 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 1,12%.

Sejalan dengan sektor keuangan yang menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I, saham-saham perbankan raksasa menjadi penopang terbesar, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling besar yakni mencapai 16,4 indeks poin.

Berikut saham-saham yang menjadi penopang IHSG di sesi I hari ini.

IHSG berhasil rebound ke zona hijau di tengah adanya optimisme pasar bahwa Bank Indonesia (BI) dapat memangkas suku bunga acuannya setidaknya pada akhir tahun ini.

BI memandang suku bunga acuan atau BI Rate bisa dipangkas pada kuartal IV-2024 dari posisi sekarang 6,25%, tergantung kondisi rupiah. Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta, Senin kemarin.

"Kami akan coba. Mungkin kalau ada ruang di kuartal IV ada ruang untuk menurunkan suku bunga," tutur Perry.

Opsi pemangkasan suku bunga ini menjadi kabar gembira bagi pasar keuangan Indonesia. Pemangkasan suku bunga diharapkan membuat kredit bank kembali bergairah, menggerakkan konsumsi, serta memicu pertumbuhan ekonomi.

Pemangkasan suku bunga akan memacu sektor-sektor yang terkait dengan properti, kredit, otomotif, pembiayaan, hingga konsumsi. Saham-saham properti dan pembiayaan akan sangat diuntungkan dengan kenaikan permintaan kredit, baik rumah ataupun pembiayaan.

Jika saham-saham tersebut kembali bergeliat, maka akan berpotensi menggairahkan IHSG. Apalagi saham-saham perbankan raksasa yang menjadi penopang terbesar.

Jika saham perbankan raksasa kembali bergeliat, maka peluang IHSG kembali sentuh level tertingginya, bahkan peluang cetak rekor baru pun semakin terbuka.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular