Duit Pensiunan di RI Kecil, Masih Andalkan Anak Buat Biaya Hidup

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
08 July 2024 18:18
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono menyampaikan sambutan dalam peluncuran Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028, Senin (8/7/2024).
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono menyampaikan sambutan dalam peluncuran Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028, Senin (8/7/2024). (Dok. Istimewa)

Yogyakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat replacement ratio atau rasio pendapatan pekerja saat pensiun dibandingkan nilai gaji yang diterima saat masih aktif berkerja terbilang kecil. Rata-rata pensiunan di Indonesia hanya mendapatkan uang pensiun 10%–15% dari total gaji terakhir. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menetapkan standar bawah replacement ratio sebesar 40%. Oleh karena itu hari ini, Senin (8/7/2024), OJK meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028.

"Kita upayakan supaya replacement ratio sesuai dengan ILO, 40%, tapi kita tidak bisa cepat. Itu pelan-pelan karena itu sesuai dengan kemampuan peserta," katanya.

Angka 40% itu, kata Ogi, merupakan kesepakatan secara global. Di banyak negara angka tersebut terbilang cukup untuk membuat pensiunan hidup secara mandiri. 

Dengan kondisi replacement ratio di Indonesia seperti saat ini, banyak pensiunan yang mengandalkan anak untuk memenuhi kebutuhan. "Memang kalau pensiunan itu punya manfaat hanya 10% kemungkinan tidak cukup, tapi di Indonesia orang tua itu banyak yang masih dibiayai anaknya," kata Ogi. 

Adapun berdasarkan hasil pertemuan The International Organisation of Pension Supervisors (IOPS) pada tahun lalu di Paris, Prancis, data menunjukkan bahwa kebutuhan seseorang saat memasuki usia pensiun bergeser. 

"Beli kebutuhan dasar makanan dan minuman itu turun, untuk (beli) baju turun, yang naik adalah untuk kesehatan dan biaya untuk jalan-jalan," kata Ogi. 

Sementara itu total aset dana pensiun per Mei 2024 mencapai Rp 1.439,71 triliun atau tumbuh 8,36% secara tahunan (yoy) dengan compounded annual growth rate (CAGR) periode 2020-2023 mencapai 9,95%.

Kemudian jumlah penyelenggara program pensiun sebanyak 222, dengan 3 penyelenggara program pensiun wajib dan 3 penyelenggara program pensiun sukarela yang meliputi 28,29 juta peserta dari seluruh program tersebut.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Mau Reformasi Dana Pensiun, Para Pekerja RI Wajib Tahu Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular