Investor Asing Rebutan SRBI, Dolar AS Turun ke Rp 16.250
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersamaan dengan besarnya arus dana asing yang masuk ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pekan lalu.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,15% di angka Rp16.250/US$ pada hari ini, Senin (8/7/2024). Apresiasi yang terjadi pada rupiah ini telah terjadi selama empat hari beruntun sejak 3 Juli 2024.
Sementara DXY pada pukul 15:03 WIB naik tipis 0,03% di angka 104,9. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi kemarin (5/7/2024) yang berada di angka 104,87.
Rupiah terpantau mengalami penguatan pada perdagangan hari ini di tengah besarnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik khususnya dari sisi SRBI.
Berdasarkan data Bank Indonesia, beli bersih oleh investor asing pada SRBI telah terjadi selama 10 pekan beruntun dengan total lebih dari Rp60 triliun.
Lebih lanjut, selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 Juli 2024, investor asing tercatat beli neto Rp139,79 triliun di SRBI.
Sebagai informasi, SRBI semakin diminati pasar dibandingkan Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah karena imbal hasil yang ditawarkan SRBI lebih tinggi dari SBN, bahkan hingga 7%.
Lebih lanjut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (8/7/2024) bahwa nilai tukar rupiah ia perkirakan akan berada pada kisaran Rp16.000 sampai dengan Rp16.200 sehingga sampai akhir tahun akan bergerak di kisaran Rp15.900 sampai dengan Rp16.100 lebih tinggi dari asumsi makro APBN 2024 sebesar Rp15.000.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)