BNI Mode Waspada Imbas Pelemahan Rupiah dan Tingginya Suku Bunga

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
08 July 2024 14:48
Gedung Bank Negara Indonesia (BNI). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gedung Bank Negara Indonesia (BNI). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan tingginya suku bunga bukan hanya menjadi perhatian pemerintah melainkan juga perbankan nasional. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mengaku, dalam merespon hal tersebut perseroan bersikap waspada.

"Dalam kondisi sekarang ini BNI pasti dalam mode yang waspada," kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar saat rapat di Komisi VI DPR RI Jakarta, Senin (8/7).

Meskipun demikian, kata Royke, bukan berarti menyurutkan langkah ekspansi. Ia menjelaskan, dalam melakukan ekspansi pihaknya cenderung lebih selektif.

"Kami pasti akan melakukan ekspansi yang sangat selektif terutama ekspansi di dolar. Di pinjaman dalam dolar," sebutnya.

Selain itu, lanjutnya, dalam menghadapi pelemahan nilai tukar mata uang Garuda, perseroan juga telah melakukan stress test. BNI melakukan langkah dengan sangat hati-hati.

"Di BNI tak pernah memperhitungkan bunga ini sementara, (apakah) ini akan turun dalam waktu dekat, karena ini upaya kehati-hatian kita, kita siap. Walau bunga turun itu sudah binus," jelasnya.

"Kehati-hatian, stress test atau simulasi yang kita lakukan adalan suku bunga cenderung akan flat sampai akhir tahun," pungkasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rupiah Terus Loyo, CEO Bank di RI Bilang Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular