
Nasabah Berburu Bunga Deposito Bikin Bank Raksasa Pusing

Jakarta, CNBC Indonesia - Para nasabah pialang (broker) di Amerika Serikat (AS) masih menuntut lebih banyak keuntungan dari simpanan mereka. Dan bank-bank di sana berusaha keras untuk mengimbanginya.
Mengutip The Wall Street Journal, beberapa bank dengan bisnis pengelolaan kekayaan yang besar, menyatakan dalam laporan pendapatan kuartal II-2024, untuk terus harus membayar suku bunga yang lebih tinggi untuk mempertahankan uang tunai nasabah pialang yang tidak diinvestasikan dalam instrumen seperti saham dan obligasi.
Bank besar AS, Wells Fargo dan Morgan Stanley telah meningkatkan beberapa tarif yang mereka bayarkan pada produk deposito rekening pialang tertentu. Kemudin Bank of America mencatat kenaikan suku bunga yang dibayarkan pada deposito pengelolaan kekayaan.
Sejak suku bunga mulai naik pada tahun 2022, bank harus mencari cara untuk memperlambat keluarnya simpanan berbiaya rendah ke rekening tabungan online dengan imbal hasil tinggi, sertifikat deposito, atau dana pasar uang. Hal ini merupakan faktor utama yang menekan pendapatan bunga bersih bank.
Ketika suku bunga mencapai puncaknya, dan pada akhirnya mulai turun, tekanan tersebut seharusnya mulai mereda, namun pertanyaannya adalah seberapa cepat tekanan tersebut akan berkurang. Dengan banyaknya investor yang mengharapkan hanya satu kali penurunan suku bunga untuk saat ini, mereka mungkin tetap menginginkan imbal hasil yang baik untuk uang mereka dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tekanan harga yang tampaknya masih paling parah terjadi pada rekening perantara. Rekening itu menjadi tempat nasabah menyimpan uang yang diperoleh dari rekening giro atau tabungan dengan imbal hasil lebih rendah, menunggu untuk dibelanjakan. Hal ini juga tidak membantu karena pada kuartal kedua banyak nasabah mengambil uang tunai dari bank mereka untuk membayar pajak, yang menambah kelangkaan simpanan secara keseluruhan.
Bank of America pada hari Selasa mengatakan bahwa kenaikan suku bunga total yang dibayarkan pada deposito dalam bisnis manajemen kekayaan dan investasi globalnya meningkat dari kuartal ke kuartal untuk pertama kalinya dalam beberapa kuartal. Ini disebabkan oleh para nasabah terus memutar uang tunai mereka.
Sebaliknya, suku bunga bank yang dibayarkan atas simpanan di unit perbankan konsumennya, yang mencakup rekening giro sehari-hari, terus mengalami tren penurunan.
Morgan Stanley mengatakan kepada para analis pada hari Selasa bahwa pihaknya bermaksud untuk membuat perubahan pada beberapa suku bunga simpanan yang disarankan oleh pialang "dengan latar belakang perubahan dinamika persaingan." Dikatakan bahwa pendapatan bunga bersih dari pengelolaan kekayaan bisa turun sedikit pada kuartal ketiga, namun "akan meningkat lebih tinggi seiring dengan perkiraan saat memasuki tahun depan.
Isu lainnya adalah ketika klien memiliki lebih banyak pinjaman dalam bisnis kekayaan mereka. Morgan Stanley mencatat bahwa klien semakin banyak yang menggunakan pinjaman berbasis sekuritas. Di Charles Schwab, dikatakan bahwa pihaknya mendanai pertumbuhan yang kuat dalam pinjaman margin klien.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simpan THR di Deposito Bank Digital, Cek Dulu Daftar Bunganya