Soal Potong Gaji dan Pensiun Dini Karyawan, Ini Kata Bos Garuda

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
04 July 2024 09:05
Technicians walk as Garuda Indonesia's aircraft are parked for maintenances at the Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, at Soekarno-Hatta International airport near Jakarta, Indonesia, January 21, 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) buka suara terkait pemotongan gaji dan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan pemotongan gaji dilakukan saat pandemi Covid-19 dan telah dilakukan sosialisasi.

Irfan kembali mengungkapkan dalam sosialisasi tersebut juga telah disampaikan apabila pemotongan gaji tidak dilakukan maka nyawa perusahaan hanya 2-3 bulan.

"Kalau anda tidak keberatan dipotong kita mungkin punya room untuk bisa bernapas 6-7 bulanan," ujarnya saat rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (3/7).

Bukan hanya para karyawan, pemotongan gaji juga berlaku juga pada level direksi dan komisaris, bahkan besaran potongan gaji paling banyak pada direksi dan komisaris mencapai 50%.

"Saya memang tidak minta izin komisaris pada waktu itu tapi ya saya potong saja langsung. Jadi kita semuanya dipotong dan paling banyak pemotongan itu berlaku terhadap direksi dan komisaris sebesar 50% dan itu memang berlaku hampir selama 1 tahun. Kita baru kembalikan setelah PKPU selesai kita selamat lalu kita kembalikan," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Irfan mengklarifikasi kebijakan tersebut dilakukan secara sepihak. Ia mengaku bentuk pensiun dini pun dilakukan secara sukarela atau atas permintaan oleh karyawan.

"Saya kurang memahami definisi kata sepihak, sepihak itu memaksa pihak lain. Ini seluruh pemutusan hubungan kerja berbentuk pensiun dini, itu semuanya sukarela dan kita menunggu terkait orang tersebut menyampaikan permintaannya," tuturnya.

Irfan menambahkan karyawan yang sudah mengajukan pensiun dini tidak bisa menarik kembali permintaannya tersebut.

"Begitu disampaikan permintaan mereka tak bisa tarik, tapi mereka bisa nego itu untuk kemudian itu tidak dieksekusi secepatnya. Hari ini, masih ada beberapa karyawan yang mengajukan pensiun dini belum kita eksekusi," pungkasnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen Paus Fransiskus ke Papua Nugini Naik Pesawat Garuda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular