Bos HK: Penerapan MLFF Belum Cocok di Tol Trans Sumatera

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
02 July 2024 20:40
Jalan Tol Palembang - Indralaya dan Medan - Binjai (Dok. Hutama Karya)
Foto: Jalan Tol Palembang - Indralaya dan Medan - Binjai (Dok. Hutama Karya)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Hutama Karya (Persero) menanggapi terkait Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menerapkan sistem transaksi jalan tol tanpa stop alias Multi Lane Free Flow (MLFF) di beberapa ruas tol kelolaannya.

Sebagai informasi, MLFF merupakan sistem pembayaran tol berbasis teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone. Nantinya, GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Direktur Utama HK Budi Harto mengatakan, pihaknya masih mengkaji penerapan MLFF tersebut. Menurutnya implementasi sistem ini di jalan tol masih memerlukan sedikit modifikasi.

"Saya kira perlu modifikasi dikit-dikit lah. Sedikit aja modifikasi," ujarnya usai rapat dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Budi mengungkapkan, sistem MLFF saat ini lebih cocok diterapkan di ruas jalan tol terbuka seperti di Pulau Jawa. "Kalau tertutup kayak di Sumatera itu belum perlu sih. Karena kan traffic-nya masih kecil. Kalau di Jawa ini sudah, kalau pakai sentuh kan antrenya panjang," imbuhnya.

Budi menuturkan, sistem MLFF dapat diterapkan di ruas-ruas tol dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi yang mencapai hingga 25 ribu kendaraan

Implementasinya, kata dia, akan dilakukan serentak di sejumlah ruas, termasuk di antaranya Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi S atau JORR-S dan akses Tanjung Priok.

"Di Jawa ini kan punya JORR sama akses Tanjung Priok. Sama yang lain," pungkasnya.


(rob/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hutama Karya Digugat PKPU Oleh Tiga Vendor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular