Ada Transaksi Jumbo di Saham INCO dan AMMN

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 28/06/2024 12:49 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menapaki level 7.000. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I jelang akhir pekan ini cukup besar yaitu lebih dari Rp 11 triliun.

Mengutip data Origin Sekuritas, ada dua emiten dengan transaksi yang cukup besar di pasar negosiasi yaitu PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) senilai Rp 3,4 triliun dan PT Amman Internasional Tbk. (AMMN) senilai Rp 1,5 triliun.

Sebagaimana diketahui, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.


Dalam prospektusnya, hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi kewajiban dalam izin usaha pertambangan khusus sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian (IUPK) perseroan untuk menyelesaikan divestasi saham.

Diketahui, pemerintah Republik Indonesia telah memberitahukan kepada perseroan dan menyatakan minatnya untuk mengambil saham divestasi yang ditawarkan perseroan kepada pemerintah sehubungan dengan kewajiban divestasi saham.

Sementara AMMN melakukan pengalihan atas saham AMMN oleh Direktur Utama Alexander Ramlie di PT AIM.

"Pengalihan saham ini dilakukan pada tanggal 25 Juni 2024 dengan mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku dan merupakan bagian dari rencana penetapan waris - estate planning," tulisnya, Selasa (25/6/2024).

Pengalihan saham AMMN dari PT AIM (transaksi AIM) di antaranya, Alexander Ramlie 5.130.683.890 saham, Thomas Ramlie 8.565.400 saham, dan Charles Daniel Gobel 17.188.100 saham.

Setelah Transaksi AIM, Alexander Ramlie akan mengalihkan saham AMMN miliknya ke perusahaan asing yang dimiliki dan dikontrol olehnya untuk tujuan perencanaan penetapan waris, estate planning. Di antaranya, SAJIR 9 LLC 4.185.683.890 saham, Miracle Milestone Limited 607.500.000 saham, dan Fennel Field LLC: 337.500.000 saham.

Restrukturisasi ini hanya dilakukan untuk tujuan penetapan waris, estate planning, dan bukan merupakan penjualan saham AMMN oleh Alexander Ramlie kepada pihak ketiga.

Cofounder D'Origin Cynthia Nadeak mengatakan pemicu kenaikan saham di bursa Indonesia karena investor asing sudah mulai akumulasi berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBNI, ASII, TLKM.

"Investot local juga sudah mulai masuk ke saham-saham perbankan yang sudah terkoreksi cukup dalam dengan durasi panjang," ujarnya kepada CNBC Indonesia.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor