Laba Bursa Efek Indonesia Anjlok 40,3% di 2023, Ini Penyebabnya

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Rabu, 26/06/2024 14:12 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan laba anjlok 40,3% secara tahunan (yoy) pada tahun 2023.  Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 hari ini, Rabu, (26/6/2024). BEI 

Dalam paparan publiknya, para pemegang saham disebut telah menyetujui Laporan Keuangan BEI Konsolidasian Tahun 2023, di mana pada tahun tersebut BEI mencatatkan pendapatan mencapai Rp 2,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp 578,67 miliar.

Keduanya tercatat mengalami anjlokan secara tahunan. Jumlah pendapatan BEI turun sebesar 14,1% dibanding dengan tahun lalu dan laba bersihnya susut 40,3% yoy.


BEI pun mencatatkan kenaikan beban usaha sebesar 7,6% yoy ke angka Rp1,82 triliun. Meski demikian, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan kenaikan ini dinilai masih lebih redah dibanding rata-rata kenaikan beban perusahaan selama 2 tahun terakhir yang sebesar 14,9%.

"Kontribusi utama dari beban perseroan adalah beban gaji dan tunjangan yang kontribusinya di sini terlihat 30,7% dari total beban perseroan atau hanya naik 19,1% dari tahun sebelumnya kenaikan ini terutama berasal dari adanya implementasi PMK 66 tahun 2023 yang menjadikan kenaikan tunjangan pajak perusahaan sebesar 71%," kata Iman, dalam paparan publiknya, Rabu, (26/6/2024).

Dari laba tersebut, para pemegang saham pun menyetujui untuk menyesuaikan nilai cadangan wajib atas saldo laba perusahaan sebesar 20% dari modal disetor seiring dengan peningkatan modal disetor BEI setelah kapitalisasi saldo laba ditahan yang berlaku efektif sejak 8 September 2023.

Adapun laba yang dialokasikan ke cadangan wajib sebesar Rp 151,69 miliar. Dengan demikian total cadangan wajib yang terbentuk adalah Rp154.5 miliar, atau 20% dari modal disetor perseroan per 31 Desember 2023 sebesar Rp 772,5 miliar.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Sritex Terancam Didepak dari Bursa Efek Indonesia