Dulu Pernah Rugi Rp 1,14 T, Tahun Ini PTPN Bidik Laba Rp 3,9 T

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
25 June 2024 15:07
Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III, Mohamad Abdul Gani dalam Raker Komisi VI dengan Mendag di Jakarta, Rabu (13/3/2024). (Tangkapan layar youtube DPR RI)
Foto: Direktur Utama Holding Perkebunan PTPN III, Mohamad Abdul Gani. (Tangkapan layar youtube DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Perkebunan menargetkan laba tahun ini mencapai Rp 3,9 triliun atau tumbuh nyaris tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. 

Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Ghani mengatakan pada tahun lalu laba PTPN sempat merosot. "Kemudian PTPN III 2023 tahun lalu sedikit turun Rp 2,5 triliun karena harga turun," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (25/6/2024).

Ghani mengatakan bahwa tahun ini laba perusahaan belum mendekati capaian 2022. Pada periode tersebut perusahaan menutup tahun dengan laba Rp 6 triliun. 

Selain itu, Ghani juga memaparkan bahwa pendapatan kotor atau gross profit PTPN III tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp 19,8 triliun yang mana lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pendapatan kotor perusahaan tahun 2023 lalu yang mencapai Rp 12,8 triliun.

Ghani memaparkan bahwa pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun secara rerata meningkat 17,5% terhitung sejak 2020.

Sementara itu, untuk pendapatan perusahaan tahun 2024 ini ditargetkan mencapai Rp 61,7 triliun. Hal itu tercatat meningkat dibandingkan tahun 2023 lalu yang realisasi pendapatan perusahaan mencapai Rp 50,9 triliun.

Secara rata-rata sejak tahun 2020 lalu, pendapatan perusahaan setiap tahun terus meningkat atau mencapai 11,9%.

Adapun PTPN sempat menjadi sorotan setelah mencetak rugi dan utang membengkak. Pada 2020, PTPN membukukan rugi bersih Rp 1,14 triliun dan utang lebih dari Rp 40 triliun. 

Ghani mengatakan bahwa saat ini PTPN telah menyelesaikan utang sebesar Rp 18 triliun yang terdiri dari kewajiban kepada perbankan Rp 11,3 triliun, utang hari tua Rp 3,7 triliun, dan iuran pensiun Rp 3 triliun.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular