
Video: Industri Makanan Ungkap Efek 'Ngeri' Jika Dolar Tembus Rp16.500
Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Ekonom BCA, David E. Sumual memandang sejumlah kebijakan moneter sudah diambil Bank Indonesia sudah tepat diambil dalam menghadapi pelemahan nilai tukar. Melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), BI mampu mendorong arus dana asing masuk ke pasar dalam negeri.
Namun demikian, bagi pelaku usaha pelemahan Rupiah sangat besar berdampak ke biaya produksi. Saat Rupiah melemah 6% maka biaya bahan baku naik 2,5%-3% dan mempengaruhi harga jual 4-5%.
Ketua Umum GAPMMI , Adhi S. Lukman berharap pemerintah mampu menahan laju pelemahan Rupiah, jika Rupiah ke atas Rp16.500 per USD maka akan berbahaya bagi Industri. Selain itu GAPMMI berharap pemerintah memberi kompensasi terhadap biaya yang membebani industri.
Seperti apa bahaya pelemahan Rupiah terhadap industri Mamin? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman dan Kepala Ekonom BCA, David E. Sumual dalam Closing Bell,CNBCIndonesia (Senin, 24/06/2024)
-
1.
-
2.
-
3.