Soal Rupiah & Politik, Jokowi Beri Peringatan ke Menteri & Bos Lembaga

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
24 June 2024 14:16
Presiden Joko Widodo dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event, (24/6/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo dalam Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event, (24/6/2024). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi peringatan kepada menteri dan pimpinan lembaga agar waspada terhadap dinamika kondisi global dan menjaga perekonomian dan politik dalam negeri kondusif.

"Saya ingin ingatkan semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati kondisi-kondisi global, kondisi ekonomi nasional kita," ungkap Jokowi pada Sidang Kabinet terkait Perekonomian terkini di Istana Kepresidenan, Senin (24/6/2024).

Kondisi global, kata Jokowi berkaitan dengan ketidakpastian kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dan ketegangan geopolitik di berbagai kawasan. Sementara dalam negeri adalah mata uang dan stabilitas politik.

Ketidakmampuan pemerintah di sebuah negara menjaga kedua hal domestik tersebut membuat peringkat daya saing turun. Jokowi mencontohkan Jepang dan Malaysia.

"Jepang kenapa turun 3 peringkat karena pelemahan mata uang dan juga karena penurunan produktifitas, Malaysia turun juga karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik," jelasnya.

"Artinya apa? stabilitas politik itu penting, artinya stabilitas mata uang itu penting, artinya peningkatan produktivitas itu penting," tegas Jokowi.

IMD World Competitiveness Ranking (WCR) 2024 mencatat peringkat daya saing Indonesia naik ke posisi 27 dunia dari sebelumnya 34. Adapun, Indonesia dan Malaysia bertukar posisi.

Posisi Malaysia jatuh dari posisi 27 ke 34. Hal tersebut terjadi akibat pelemahan mata uang dan ketidakstabilan politik, serta kebijakan pemerintah.

Di Asean, posisi Indonesia berada di posisi tiga besar setelah Singapura dan Thailand. Singapura ada di posisi pertama dan Thailand di posisi 25.


(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kubu Prabowo Minta Investor Tenang, Utang RI Aman!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular