Pemerintah Godok Dana Abadi Perumahan, Begini Perhitungan Bos BTN

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Sabtu, 22/06/2024 07:45 WIB
Foto: BTN

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menggodok dana abadi untuk perumahan. Hal ini untuk memaksimalkan pembangunan perumahan, mengingat angka backlog masih tinggi, berkisar 9,9 juta.

Bank pelat merah yang dikenal sebagai bank perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), menyambut baik rencana tersebut. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, konsep tersebut dapat memenuhi target pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sebab menurutnya, dana pembiayaan perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) saja tidak cukup untuk memenuhi target pembangunan 3 juta rumah. Maka, perlu ada cara lain agar lebih efisien.


"Kalau pakai cara FLPP, budget pemerintahnya nggak kuat, kegedean. Dan menurut kami memang harus ada cara lain agar dari sisi APBN yang lebih efisien. Bukan belanja tapi investasi, itu satu. Kedua, dari sisi daya serap lebih banyak. Supaya [target] 3 jutanya kesampean," jelas Nixon selepas meninjau BTN Jakim Race Expo di Aryaduta Menteng, Jumat (21/6/2024).

Menurut perhitungan BTN, kata Nixon, perlu membangun 600.000 unit rumah dalam setahun untuk dapat memenuhi target 3 juta rumah. Sementara itu, saat ini pembangunan rumah melalui FLPP hanya dapat sebanyak 200.000 unit. Maka, pembangunan perumahan saat ini harus ditingkatkan menjadi 3 kali lipat guna mencapai target tersebut.

"Nah supaya bisa 3 kali lipat, skemanya mesti dirubah. Nah, skema yang kita usulkan menggunakan dana abadi tadi ditambah kombinasi dana abadi. Return-nya itu untuk bayar subsidi selisih bunga. Karena di awal-awal [pembentukannya] dana abadi belum terlalu besar. Makanya memang dikombinasi dengan ada porsi belanja di APBN. Itu yang kita usulkan," jelas Nixon.

Dengan begitu, ia berharap di tahun pertama industri perbankan dapat mengakadkan 600.000 rumah. Maka demikian, Nixon menilai dana abadi dapat menciptakan dampak ekonomi sendiri dan merupakan cara cepat mengurangi backlog.

Selain itu, ia mengatakan dana abadi perumahan tidak hanya berbentuk kredit pemilikan rumah (KPR). Tetapi juga berupa bantuan seperti untuk pembiayaan renovasi, pembangunan rumah di pedesaan, serta hunian berkonsep transit oriented development (TOD) bagi para pekerja di daerah urban seperti di Jakarta yang memiliki tempat tinggal yang jauh.

Dalam ini, Nixon menjelaskan konsepnya membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Selain itu, uang muka juga dapat diturunkan.

Lebih lanjut, ia menyebut dana abadi perumahan juga dapat memotong biaya asuransi hingga 6%.

"Jadi kalau tiga-tiganya diberi pembebasan, maka penghematannya 21% dari harga normal. Jadi kalau harga rumahnya Rp400 juta itu bisa menjadi Rp300 juta lebih sekian. Jadi teman-teman merasakan seakan-akan ada diskon rumah 21%. Jadi nggak semuanya pake suku bunga. Ini pola-pola mengatasi 600.000 rumah [setahun] di seluruh Indonesia," imbuh Nixon.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Istana Restui Spin Off, UUS BTN Siap Jadi Bank Umum Syariah