Bukan Tapera, Ini Solusi Atasi Backlog Perumahan Menurut BTN

Zefanya, CNBC Indonesia
21 June 2024 20:45
Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan, Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (19/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana perumahan subsidi pemerintah di Kawasan, Ciseeng Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, (19/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menyambut baik usulan dana abadi perumahan yang tengah digodok pemerintah. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menilai usulan tersebut lebih baik ketimbang program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

"Pembentukan dana abadi ini bisa menghasilkan 600.000 rumah setahun. Itu menyelesaikan backlog-nya lebih cepat," ujarnya selepas meninjau BTN Jakim Race Expo di Aryaduta Menteng, Jumat (21/6/2024).

Nixon menyebut tujuan dari dana abadi perumahan dan Tapera sama-sama untuk mengatasi backlog di Indonesia yang masih tinggi, yakni mencapai 9,9 juta rumah.

Seperti diketahui, Tapera telah ramai mendapatkan penolakan dari kalangan pengusaha dan buruh.Dalam program tersebut, pemerintah menetapkan pekerja wajib menyisihkan uang gajinya sebesar 3% dengan skema pembagian 0,5% ditanggung pemberi kerja dan 2,5% ditanggung pekerja. Iuran Tapera ini harus dibayarkan paling lambat tanggal 10 tiap bulan.

Menurut Nixon, selalu ada solusi yang lebih baik untuk mengatasi backlog di Indonesia. Seperti, dana abadi perumahan yang pihaknya usulkan.

"Selalu ada solusi yang lebih baik. Yang kita usulkan, saya rasa solusi yang lebih baik," imbuhnya.

"Untuk Indonesia, [dana abadi perumahan] lebih baik. Kalau Tapera is another thing, lah itu Tapera. Dan kita juga sekarang support KPR Tapera tapi untuk PNS."

Nixon menjelaskan dana abadi perumahan dapat memenuhi target pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebab menurutnya, dana pembiayaan perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) saja tidak cukup untuk memenuhi target pembangunan 3 juta rumah.

Sementara itu, saat ini pembangunan rumah melalui FLPP hanya dapat sebanyak 200.000 unit. Maka, pembangunan perumahan saat ini harus ditingkatkan menjadi 3 kali lipat guna mencapai target 3 juta rumah.

"Nah supaya bisa 3 kali lipat, skemanya mesti dirubah. Nah, skema yang kita usulkan menggunakan dana abadi tadi ditambah kombinasi dana abadi. Return-nya itu untuk bayar subsidi selisih bunga. Karena di awal-awal [pembentukannya] dana abadi belum terlalu besar. Makanya memang dikombinasi dengan ada porsi belanja di APBN. Itu yang kita usulkan," jelas Nixon.

Dengan begitu, ia berharap di tahun pertama industri perbankan dapat mengakadkan 600.000 rumah. Maka demikian, Nixon menilai dana abadi dapat menciptakan dampak ekonomi sendiri dan merupakan cara cepat mengurangi backlog.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Pemerintah Wajibkan Tapera, Apa Dampaknya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular