Ini Daftar Investasi yang Cocok Dipilih Pada Masa Krisis

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Jumat, 21/06/2024 12:25 WIB
Foto: Ilustrasi Cash Management (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjaga stabilitas keuangan penting dilakukan melalui berinvestasi. Meskipun perekonomian dunia sedang bergejolak karena adanya perang dan tren kenaikan suku bunga, namun ada beberapa instrumen investasi yang cukup bersahabat di tengah ketidakpastian ekonomi.

Analis memberikan saran divestasi investasi dalam menghadapi ancaman krisis, Anthony Watson, founder dan presiden Thrive Retirement Specialist di Michigan sebagaimana dikutip menyarankan melakukan divestasi investasi.

Menurutnya, dalam kondisi krisis, value stock atau saham-saham yang dinilai memiliki harga terlalu rendah ketimbang kinerja keuangannya, akan lebih menguntungkan ketimbang growth stock.


"Value stock cenderung unggul ketimbang growth stock ketika memasuki resesi," kata Watson sebagaimana dilansir CNBC International, dikutip Jumat (21/6).

Selain itu, Ia juga menyarankan untuk mempertimbangkan aset investasi masuk ke obligasi, sebab selain lebih aman ketimbang saham, imbal hasil (yield) yang ditawarkan kini cukup tinggi.

Kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral membuat yield obligasi cenderung akan menanjak. Hal ini tentunya memberikan keuntungan, apalagi obligasi merupakan aset yang lebih aman ketimbang saham.

Selain obligasi, emas yang secara tradisional menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi juga bisa menjadi pilihan investasi.

Seandainya dunia mengalami krisis, apalagi jika kebijakan bank sentral gagal menurunkan inflasi dengan cepat, maka emas punya potensi kembali melesat.

Ketiga jenis investasi di atas adalah moderat. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di aset risiko seperti saham.

Ketika terjadi krisis, saham-saham yang memiliki fundamental baik bisa jadi pilihan. Melihat fundamental perusahaan bisa dari kinerja keuangannya, bisnisnya, pengelolaan risiko saat terjadi krisis oleh manajemennya, hingga ketahanan perusahaan tersebut dalam menghadapi berbagai krisis.

Selain itu, bisa juga investasi di Reksa Dana. Reksa Dana bisa dibilang sebagai investasi 'palugada' alias 'apa lu mau gue ada'. Sebab reksa dana menawarkan berbagai instrumen investasi dari yang berisiko rendah hingga tinggi dan dari instrumen yang cocok untuk jangka menengah hingga jangka panjang.

Ada reksa dana pasar uang yang memiliki risiko minim dan cocok untuk investasi di bawah 1 tahun. Kemudian, reksa dana pendapatan tetap atau obligasi yang cocok untuk investasi 1-3 tahun. Reksa dana campuran yang cocok buat yang suka risiko sedang. Reksa dana ini bisa diinvestasikan untuk 3-5 tahun. Jika ingin lebih berisiko, bisa pilih reksa dana saham yang cocok untuk investasi jangka panjang atau di atas 5 tahun.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lama Waktu Perizinan & Biaya Logistik, PR RI Perkuat Daya Saing