'Kiamat' ATM di Depan Mata, Transaksinya Anjlok Parah
Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 5,41% (yoy) menjadi Rp615,18 triliun. Sementara digital seperti melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) tumbuh signifikan hingga Mei 2024, yaitu 213,31% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta dan jumlah merchant 32,25 juta.
Demikianlah diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Secara keseluruhan, transaksi melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) yang merupakan suatu sistem transfer dana elektronik antar Bank dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual juga meningkat.
"Pada Mei 2024, transaksi BI-RTGS tercatat meningkat 0,16% (yoy) sehingga mencapai Rp14.557,29 triliun. Transaksi BI-FAST tercatat Rp701,61 triliun atau tumbuh 53,08% (yoy)," tutur Perry.
Adapun transaksi digital banking mencapai Rp5.570,49 triliun atau tumbuh sebesar 10,82% (yoy), sementara transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 35,24% (yoy) sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Transaksi kartu kredit juga masih meningkat sebesar 6,60% (yoy) mencapai Rp35,18 triliun. "Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 6,82% (yoy) sehingga menjadi Rp1.038,26 triliun.," ungkap Perry.
"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Perry.
(arm/mij)