Biang Kerok Rupiah Anjlok: Dolar AS Diborong & Investor Was-was APBN

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 20/06/2024 14:25 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal. Ada masalah dari dalam negeri yang ikut memperparah situasi rupiah.

Rupiah pada hari ini kembali menembus level Rp16.400 atau level terendah sejak pandemi covid-19.


"Pelemahan rupiah dipengaruhi dampak tingginya ketidakpastian pasar keuangan global terutama terkait ketidakpastian arah fed fund rate, penguatan mata uang dolar AS secara luas dan masih tingginya ketegangan geopolitik," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (20/6/2024)

Dari dalam negeri, Perry mengatakan masalahnya adalah kenaikan permintaan valuta asing oleh korporasi dan kekhawatiran investor pada sisi fiskal.

"Dari faktor domestik tekanan pada rupiah juga disebabkan oleh kenaikan permintaan valas oleh korporasi termasuk untuk repatriasi dividen serta persepsi terhadap kesinambungan fiskal ke depan," ujar Perry.

Rupiah melemah sebesar 5,92% dibandingkan akhir 2023. Posisi ini dianggap masih lebih baik dibandingkan mata uang negara lain seperti Brasil, Filipina, Meksiko dan Jepang.

"Ke depan rupiah diperkirakan akan bergerak stabil sesuai komitmen BI untuk terus stabilkan rupiah serta didukung aliran masuk modal asing menariknya imbal hasil rendahnya inflasi dan pertumbuhan yang tetap baik," pungkasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perry Warjiyo Putuskan BI Rate Tetap 5,50%