Konflik di Gaza Masih Memanas, Harga Minyak Mentah Ikut Mendidih

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
20 June 2024 11:45
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah berjangka Brent naik pada karena tank-tank Israel mendekat ke Gaza. Sementara minyak mentah berjangka AS turun karena prospek membengkaknya persediaan minyak.

Berdasarkan Refinitiv pada perdagangan Kamis (20/6/2024) harga minyak mentah acuan Brent tercatat US$85,11 per barel, naik tipis 0,05% dibandingkan penutupan kemarin.

Sementara harga minyak mentah acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), melemah 0,25% ke US$81,37 per barel.

Pasukan Israel yang didukung oleh tank, pesawat tempur dan drone, bergerak lebih jauh ke kota Rafah di Jalur Gaza pada hari Rabu, menewaskan delapan orang, kata warga dan petugas medis Palestina.

Meningkatnya perang di Timur Tengah mendukung harga minyak karena konflik yang lebih luas dapat mengganggu pasokan minyak dari wilayah tersebut.

Sementara itu, minyak mentah WTI tergelincir menjelang laporan persediaan minyak pemerintah AS, yang tertunda satu hari karena hari libur nasional. Badan Informasi Energi (EIA) akan merilis data stok minyak minggu lalu pada pukul 11.00 EDT (15.00 GMT) pada hari Kamis.

Sebuah laporan industri yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan stok minyak mentah AS naik 2,264 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Juni, kata sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute, sementara persediaan bensin turun.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah 4 Hari Menguat, Harga Minyak Mentah Tergelincir!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular