
Naik 200%, Bursa Gembok Saham Termahal di BEI (DSSA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau melakukan suspensi terhadap perdagangan saham emiten tambang batu bara dan pembangkitan listrik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) pada Kamis, 20 Juni 2024. Dalam pengumumannya, bursa menyebut terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DSSA.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) pada perdagangan tanggal 20 Juni 2024," jelas pengumuman BEI, dikutip Kamis (20/6/2024).
Penghentian sementara perdagangan saham DSSA dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Bursa menjelaskan tujuan suspensi untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham Dian Swastatika Sentosa.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tambah bursa dalam pengumuman tersebut.
Untuk diketahui, DSSA saat ini merupakan saham dengan harga termahal di BEI. Pada penutupan perdagangan Rabu (19/6/2024), saham ini ditutuip naik 14,26% ke posisi 240.000 per saham. Angka tersebut - setara Rp 24 juta per lot - merupakan harga nominal tertinggi saham di Bursa Efek Indonesia saat ini.
RTI Business mencatat, saham entitas Grup Sinar Mas ini telah melesat 200% dari akhir tahun hingga saat ini atau year to date (ytd).
Diketahui, DSSA berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:10. Dalam keterbukaan informasi, dijelaskan bahwa jumlah saham DSSA yang beredar sebelum stock split adalah 770.552.320. Usai stock split, jumlah saham akan menjadi 7.705.523.200.
Perusahaan menjelaskan aksi korporasi ini dilakukan karena harga saham yang sangat tinggi tersebut tidak dapat menjangkau banyak investor dan perdagangan saham DSSA jadi tidak likuid.
"Harga saham Perseroan saat ini relatif sangat tinggi. Hal ini menyebabkan nilai pembelian untuk 1 (satu) lot saham Perseroan hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham Perseroan menjadi tidak likuid," kata Sekretaris Perusahaan DSSA dalam keterbukaan informasi, sebulan yang lalu.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Paling Mahal di Bursa Mau Stock Split 1:10, Cek Jadwalnya
