
Pasar Nantikan Putusan BI Rate, Akankah Rupiah Lanjut Menguat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah mulai menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pengumuman BI rate yang akan berlangsung hari ini, Ksmis (20/6/2024).
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,21% di angka Rp16.360/US$ pada kemarin, Rabu (19/6/2024). Apresiasi ini berbanding terbalik dengan amblesnya rupiah pada Jumat (14/6/2024) sebesar 0,8%. Rupiah masih berada di level terpuruknya sejak April 2020 atau setara waktu itu Pandemi memukul RI.
Pergerakan mata uang Garuda kemarin dipengaruhi rilis data neraca perdagangan yang kembali melanjutkan surplus pada bulan Mei 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil neraca perdagangan yang mengalami surplus US$2,93 miliar. Ini adalah surplus 49 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Kinerja ekspor Indonesia tercatat sebesar US$22,33 miliar atau naik 13,82% (month to month/mtm) atau naik 2,86% (year on year/yoy). Sementara Impor tercatat US$19,40 miliar atau naik 14,82% (mtm) dan turun 3,82% (yoy).
Surplus ini lebih tinggi jika dibandingkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 10 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Mei 2024 akan mencapai US$2,65 miliar.
Beralih pada hari ini, semua mata akan tertuju pada pengumuman keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga, sekaligus mencermati tanggapan BI terhadap pergerakan rupiah dan proyeksi ekonomi global nasional.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI berlangsung pada 19-20 Juni 2024. Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 11 lembaga/institusi dengan sepakat memperkirakan BI akan tetap di level 6,25% atau tidak mengalami kenaikan maupun penurunan pada pertemuan Juni ini.
Sebelumnya, pada RDG BI periode April 2024, BI menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Kemudian dilanjutkan dengan menahan suku bunganya pada Mei 2024 mengingat kondisi rupiah cenderung relatif stabil.
Teknikal Analisis
Secara teknikal, pergerakan rupiah kini sedang menguji garis rata-rata selama 20 jam dan 50 jam atau Moving Average/MA 20 dan MA50. Jika ini berhasil ditembus ke bawah, akan membuka peluang penguatan ke support selanjutnya di MA100 atau posisi Rp16.335/US$.
Meski demikian, karena tren pelemahan dalam jangka menengah masih terjadi, maka perlu diantisipasi jika ada pelemahan lanjutan ke resistance terdekat yang masih di level psikologis di Rp16.400/US$.
![]() Pergerakan rupiah melawan dolar AS |
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Rp16.200 Lagi! BI Rate 6,25% Bukan Obat Mujarab Rupiah