Emiten Udang Beku (ISEA) Siap IPO, Pasang Harga Rp220-250 per Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten penjualan produk olahan udang dan makanan beku PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) akan segera melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).

Melansir prospektusnya, harga book building telah ditetapkan sebesar Rp220-Rp250 per saham, dengan potensi perolehan dana segar hingga Rp72,50 miliar.

ISEA akan melepaskan maksimal 290 juta saham atau 20,86% dari total saham yang disetor.

Perusahaan yang bergerak di industri pembekuan biota air dan makanan olahan ini dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Juli 2024. Saat ini, perseroan sedang dalam masa penawaran awal atau book building yang berlangsung hingga 24 Juni 2024.

Penawaran umum atau offering akan dilakukan pada 1-3 Juli 2024. Kemudian, penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 3 dan 4 Juli 2024.

Bersamaan dengan IPO, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 145 juta Waran Seri I, setara 13,18% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan, dengan harga pelaksanaan Rp224. Waran Seri I dapat dieksekusi mulai 6 Januari 2025 hingga 7 Juli 2025.

Sekitar 90% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian bahan baku, termasuk udang sebagai bahan baku langsung, serta bahan baku pembantu seperti master carton, polybag, tray, tepung, dan bahan tambahan pangan dari pemasok individu maupun berbadan hukum.

Pemasok perorangan mencakup petani tambak, sedangkan pemasok berbadan hukum antara lain PT Indonesia Makan Udang, ISP, PT Sedulur Bertiga Jaya, CV Nerimo Ing Pandum, dan PT Maju Tambak Sumur.

Selain itu, sebanyak 5% dari dana akan dialokasikan untuk biaya penjualan dan pemasaran, sementara 4,85% untuk biaya perawatan dan utilitas. Sisanya akan digunakan untuk keperluan kantor, terutama untuk pembelian dan penggantian peralatan elektronik serta penunjang lainnya.

Dana yang tersisa akan digunakan untuk kebutuhan kantor, termasuk pembelian dan penggantian peralatan elektronik serta penunjang lainnya yang diperlukan untuk mendukung aktivitas kantor perseroan.