Meski Kinerja Lesu, Asing Masih Mau Akuisisi 2 Multifinance RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing masih melirik potensi perusahaan pembiayaan atau multifinance dalam negeri. Hal ini terlihat dari aksi akuisisi yang terus berjalan.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2024, terdapat 1 perusahaan pembiayaan yang telah selesai diakuisisi oleh investor dari Tiongkok dan Perusahaan Pembiayaan lainnya sedang dalam proses penyelesaian akuisisi.
"Kedua Perusahaan Pembiayaan tersebut bergerak pada pembiayaan multiguna," ucap Kepala Eksekutif Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Agusman dalam jawaban tertulis, Rabu, (12/6/2024).
Tampaknya, minat asing tak begitu terpengaruh ditengah kinerja penyaluran kredit multifinance yang melambat. Diketahui, putang pembiayaan tumbuh 10,82% yoy pada April 2024 menjadi Rp 486,35 triliun, melambat dengan catatan di Maret tumbuh mencapai 12,17%.
Lalu akhir tahun piutang pembiayaan tercatat mampu tumbuh 13,23% dan setahun lalu di April 2023 pertumbuhannya bahkan mencapai 15,13%.
Sementara pembiayaan macetnya pun ikut terkerek. Berdasarkan data April 2024, nilai NPF gross pada multifinance sebesar 2,82% (meningkat 0,38% YoY) dengan NPF netto sebesar 0,89% (meningkat 0,20% YoY).
Berdasarkan data bulan April 2024, Perusahaan Pembiayaan mencatatkan laba sebesar Rp7,41 triliun atau meningkat 8,32% YoY. Pada kuartal II tahun 2024, Perusahaan Pembiayaan diproyeksikan akan mencatatkan laba dengan pertumbuhan di kisaran 7 - 9% YoY.
(fsd/fsd)