
Prajogo Turun Gunung, Saham BREN Langsung ARA

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) berhasil bangkit dan juga sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi I Selasa (11/6/2024).
Per pukul 11:00 WIB, saham BREN terpantau melejit 9,77% ke posisi Rp 7.300/unit. BREN pun mencetak auto reject atas (ARA) pada sesi I hari ini.
Terpantau di pembukaan perdagangan sesi I hari ini, saham BREN dibuka stagnan di posisi Rp 6.650/unit dengan Indicative Equilibrium Price (IEP) menunjukkan posisi harga di Rp 7.300/unit.
Sekitar pukul 09:55 WIB, saham BREN berhasil menyentuh titik IEP-nya, sehingga BREN sukses menyentuh ARA, melanjutkan posisi akhir perdagangan Senin kemarin yang juga ditutup menyentuh ARA yakni melonjak 9,92% di Rp 6.650/unit.
Beberapa hari sebelumnya, saham BREN selalu menyentuh auto reject bawah (ARB) pada pukul 09:55 WIB dan turut membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di perdagangan Senin kemarin, volatilitas BREN cukup tinggi, di mana pada awal sesi I sempat ARB, tetapi di sesi II berbalik menyentuh ARA.
Pergerakan saham BREN bak 'roller coaster' masih diakibatkan karena perdagangannya masih menggunakan metode full periodic call auction (FCA). Investor hanya dapat melihat IEP dan Indicative Equilibrium Volume (IEV).
BREN yang masih menggunakan metode FCA dikarenakan saham BREN masih berada di papan pemantauan khusus.
Di lain sisi, bangkitnya BREN di sesi I hari ini terjadi setelah Konglomerat Prajogo Pangestu menambah kepemilikan saham di BREN. Transaksi pembelian saham tersebut dilakukan pada 10 Juni 2024 sebanyak 37.848.800 lembar saham, sehingga Prajogo merogoh kocek senilai Rp 251,69 miliar.
Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly mengatakan, penambahan kepemilikan saham dari Chairman dari Grup Barito Pacific tersebut merupakan bentuk kepercayaan pada strategi bisnis perseroan.
"Kepercayaan beliau sebagai Chairman Grup Barito atas langkah-langkah strategis pengembangan dan ekspansi usaha yang telah dilakukan oleh Barito Renewables bersama anak usaha, Star Energy Geothermal dan Barito Wind Energy," tulisnya melalui keterangan resminya, Selasa (11/6/2024).
Sebagai informasi, Barito Renewables telah menyelesaikan akuisisi penting yang menambah portfolio energi hijau melalui Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sidrap 1 oleh anak usahanya, Barito Wind Energy, yang memiliki kapasitas sebesar 75 MW.
Selain itu, anak usaha di bidang panas bumi, Star Energy Geothermal juga, sedang merealisasikan penambahan 116 MW kapasitas total panas bumi di ketiga wilayah operasi di Salak, Darajat dan Wayang Windu, dimana 53 MW diantaranya akan dicapai melalui dua strategi, yaitu pengembangan Salak Binary dan program retrofit.
Penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari growth story BREN untuk menambah kapasitas melalui pertumbuhan organik.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapitalisasi Pasar BREN Balik Ke Rp 1.000 T, Bisa Salip BCA Lagi?
