Ternyata Begini Cara Ukur Risiko Main Saham Ala Warren Buffett
Jakarta, CNBC Indonesia - Satu orang terkaya di dunia Warren Buffett ternyata pernah mengalami salah investasi yang membuatnya kehilangan 20% kekayaan bersih.
Sebagai informasi Warren Buffett saat ini merupakan sosok yang kerap dijadikan kiblat dalam bermain saham. Kemampuannya dalam berinvestasi telah membawa Buffett memiliki harta US$ 135,9 miliar, terkaya ke-8 di dunia.
Banyak yang penasaran dengan cara CEO Berkshire Hathaway menjadi kaya raya dari saham. Pasalnya pasar modal merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi.
Persepsi risiko pada dasarnya berbeda-beda di kalangan investor. Dikutip dari Benzinga.com, pada tahun 1993, Buffett berbicara di depan lulusan Sekolah Bisnis Universitas Columbia.
Ketika ditanya tentang metodenya dalam mengevaluasi risiko, dia berkata, "Risiko muncul karena ketidaktahuan tentang apa yang Anda lakukan." Kutipan ini mencerminkan filosofi investasi Buffett, yang menyoroti peran penting pengetahuan dan pemahaman dalam mengurangi risiko.
Strategi Buffett berfokus pada fundamental bisnis jangka panjang dibandingkan perubahan pasar jangka pendek. Dia tidak terburu-buru bereaksi terhadap penurunan harga saham yang dimilikinya, dan mendasarkan keputusannya pada pemahaman mendalam tentang bisnis tersebut.
Kesalahan di awal karir Buffett membuatnya sadar betapa pentingnya prinsip tersebut. Pada usia 21 tahun, ia menginvestasikan 20% kekayaan bersihnya di stasiun layanan Sinclair, dan pada akhirnya kehilangan seluruh investasi sebesar $2.000, menurut buku "The Deals of Warren Buffett, Volume 1: The First $100M."
Kekalahan Buffett mengajarkannya nilai keunggulan kompetitif dalam bisnis. Stasiun Sinclair miliknya berjuang melawan stasiun Texaco yang dominan, menyoroti pentingnya posisi pasar yang unik. Pelajaran ini kemudian memandu kesuksesan investasinya di American Express Co. dan Coca-Cola Co., yang memperoleh manfaat dari loyalitas pelanggan yang kuat dan keunggulan kompetitif.
Risiko bisnis, yang menjadi fokus utama Buffett, berkaitan dengan pendapatan perusahaan di masa depan. Dia berupaya berinvestasi dalam bisnis yang siap untuk pertumbuhan pendapatan. Memahami potensi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatannya membantu Buffett menghindari pengambilan keputusan yang tidak tepat.
Buffett, meski dipuji sebagai salah satu investor terhebat, telah menghadapi kegagalan penting sepanjang kariernya, selain kesalahan langkah awalnya di stasiun layanan Sinclair. Dua contoh penting adalah investasinya di Dexter Shoe Co. dan Energy Future Holdings Corp.
Kesepakatan Dexter Shoe Co. pada tahun 1993, di mana Buffett menggunakan saham Berkshire Hathaway senilai US$433 juta, berakhir dengan kerugian besar. Nilai saham tersebut saat ini diperkirakan sekitar US$8,7 miliar, menandai kesepakatan tersebut sebagai bencana keuangan.
Energy Future Holdings mengakibatkan kerugian sebesar US$873 juta untuk Berkshire Hathaway, menurut CBS News. Buffett membeli obligasi Energy Future Holdings senilai US$2,1 miliar pada tahun 2007 dan bertaruh pada kenaikan harga gas alam. Namun, perusahaan tersebut menyatakan bangkrut pada tahun 2014, dan Berkshire menjual obligasi tersebut dengan kerugian yang signifikan.
Pengalaman-pengalaman ini menggambarkan bahwa risiko investasi bukan hanya tentang ketidakpastian pasar atau ketidakstabilan ekonomi; ini sangat berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman investor terhadap investasi mereka. Pendekatan Buffett menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang terinformasi dalam investasi yang sukses, memberikan wawasan penting bagi investor di semua tingkatan.
Berinvestasi di perusahaan rintisan (startup) juga mempunyai risiko serupa, namun potensi keuntungannya tinggi. Seperti Buffett, investor dapat meminimalkan risiko dengan memahami bisnis secara menyeluruh, potensi pasarnya, dan tim di belakangnya.
Pendekatan berbasis pengetahuan ini sejalan dengan filosofi Buffett: Keputusan yang tepat dapat secara signifikan mengurangi risiko yang terkait dengan investasi di perusahaan yang baru berdiri.
(mkh/mkh)