
Saham Telkom Masih Menarik, Analis Pasang Target Harga 4.400

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tengah terkontraksi selama beberapa waktu ke belakang. Pada sesi II hari ini saham TLKM berada di zona hijau dengan naik 0,33% atau 10% ke level Rp 3.060 per saham.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis memandang ada strategi bisnis yang bagus untuk perseroan dan entitas anak usahanya, Telkomsel. Hal itu dapat menambah daya tarik investor, termasuk asing untuk kembali memiliki saham TLKM.
"Ada strategi bagus menurut saya untuk TSEL dan Telkom. TSEL walaupun dia ada pressure di luar jawa dengan ekspansi operator lain, mereka ada defensive strategy untuk respons dan jaga market share dan profitability," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/6/2024).
Menurutnya, investor asing akan melihat bahwa ada strategi yang memadai dalam ekosistem Telkom, dalam hal ini melalui entitas usahanya, yaitu Telkomsel Lite dan Indihome yang akan berujung pada bisnis fixed-mobile convergence (FMC).
Bisnis tersebut dianggap akan menguntungkan sehingga berujung pada pembagian keuntungan dari saham atau dividen yang bagus untuk asing.
"Saya yakin investor asing akan melihat itu sebagai strategi yang memadai dan integrated billing yang cukup menarik. Tetap profitable, and good dividend for foreigners," jelasnya.
Bahkan, dia menambahkan dalam ekosistem Telkom juga memiliki strategi yang bagus untuk data center mereka. "Kemarin ada di IDX, mereka nambah duit di anak usahanya TDE," ucapnya.
Seperti diketahui, Telkom Indonesia (TLKM) membukukan transaksi penambahan penyertaan modal di PT Telkom Data Ekosistem (TDE) sebesar Rp 1,62 triliun. Transaksi tersebut telah dilakukan pada tanggal 4 Juni 2024.
Alasan aksi korporasi tersebut untuk memperkuat bisnis data center yang dimiliki oleh TDE, sehingga dapat menjadi market leader untuk bisnis data center khususnya di Indonesia melalui ekspansi kapasitas data center TDE di domestik.
Selain itu, transaksi ini juga mendukung rencana unlocking bisnis data center perusahaan ke depannya yang diharapkan dapat memberikan nilai yang paling optimal bagi perusahaan.
"Mengingat transaksi di atas dilakukan antara perseroan dan entitas anak perseroan, maka tidak ada dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan," sebutnya.
Pihaknya memproyeksi, target saham TLKM akan kembali tembus di level Rp 4.000 per lembar saham. "TP kami adalah Rp 4.400. So we think intrinsic value harusnya di situ," pungkasnya.
Diketahui, Telkom Indonesia (TLKM) membukukan lonjakan laba sebesar 18,34% secara tahunan (yoy) sepanjang tahun 2023 menjadi Rp 24,56 triliun.
Perusahaan tercatat mampu melakukan sejumlah efisiensi beban, sehingga bottom line perusahaan tumbuh lebih cepat dari pendapatan. Biaya penyusutan dan amortisasi tercatat berkurang Rp 592 miliar atau turun 1,78%. Sementara itu beban pemasaran perusahaan turun 10,10% atau berkurang Rp 397 miliar dari tahun sebelumnya.
Kinerja cemerlang Telkom juga ikut ditopang oleh rugi investasi yang berkurang signifikan. Sepanjang tahun lalu, kerugian yang belum terealisasi dari investasi turun 88,38% menjadi hanya Rp 748 miliar dari semula mencapai Rp 6,44 triliun.
Selanjutnya perusahaan juga mencatatkan kenaikan 884% atas penghasilan lain-lain yang menjadi Rp 252 miliar pada tahun lalu. Hingga akhir Desember 2023, posisi aset Telkom naik 4,30% yoy menjadi Rp 287,04 triliun, dengan total ekuitas naik 4,89% menjadi Rp 156,56 triliun.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Telkom Indonesia Optimistis Kinerja Akhir 2024 Bakal Positif