Ramalan BI: Ekonomi 2024 Tumbuh 4,7-5,5% dan 4,8-5,6% di 2025

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
04 June 2024 17:45
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Selasa, (4/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)
Foto: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Selasa, (4/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 4,7-5,5%. Sementara 2025 ada sedikit peningkatan perekonomian menjadi 4,8-5,6%.

Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024).

"Tahun ini diperkirakan perekonomian tumbuh 4,7-5,5% dan 2025 menjadi 4,8-5,6%. Memerlukan suatu kordinasi dan sinergi antar BI Pemerintah untuk terus mendorong melalui stimulus kebijakan," jelasnya.

Dalam mencapai target tersebut, ada sederet tantangan yang harus dilewati. Dimulai dari perekonomian global yang diperkirakan sama seperti tahun ini, yaitu tumbuh 3,1%.

"Ekonomi global tahun depan itu juga masih tidak pasti," ungkap Perry.

Masalah berikutnya adalah inflasi global yang masih tinggi. Meskipun banyak negara sudah menaikkan suku bunga acuan, akan tetapi sulit turun dalam level yang aman.

Perry menyebutkan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) diperkirakan menurunkan suku bunga acuan pada akhir tahun.

"Ini membuat ketidakpastian kenapa DXY masih sangat kuat," jelasnya. Suku bunga obligasi pemerintah AS yang tinggi karena inflasi dan tingginya utang bisa berdampak terhadap penerbitan surat utang pemerintah Indonesia.

Persoalan yang kini menjadi sorotan adalah tensi geopolitik. "Itu akan berdampak ke ekonomi Indonesia kita harus kerja keras untuk tumbuhkan suatu pertumbuhan kita," papar Perry.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular