
Masyarakat 'Nge-rem' Belanja, Peritel Minta Suku Bunga Diturunkan
Jakarta, CNBC Indonesia- Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro menilai deflasi yang terjadi di Mei 2024 merupakan efek dari normalisasi belanja dan harga pasca libur Lebaran di April 2024.
Sementara di Juni 2024 diproyeksi akan terjadi inflasi rendah sehingga saat ini upaya menjaga stabilitas harga pangan menjadi krusial dilakukan pemerintah. Selain itu Juni-Juli merupakan periode libur sekolah dan tahun ajaran baru yang berpotensi mengerek inflasi.
Dalam upaya menjaga daya beli, kebijakan moneter diharapkan dapat melunak untuk memberi ruang bagi pemangkasan suku buku BI serta mendorong ekonomi meski hal ini masih sangat tergantung dari kebijakan The Fed.
Dari pelaku usaha, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy Mandey menyebutkan kondisi fluktuasi harga imbas perubahan iklim dan ketidakpastian global yang masih terjadi membuat potensi kembali terjadinya inflasi di bulan-bulan mendatang.
Selain itu kondisi kelompok menengah yang makan tabungan dan kelompok atas menahan belanja juga harus diwaspadai karena berimbas ke ritel dan perekonomian RI.
Seperti apa kondisi daya beli dan dampaknya ke ekonomi saat ini? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy Mandey dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 03/06/2024)
-
1.
-
2.
-
3.