
Tren Suku Bunga Tinggi Belum Berakhir! Begini Respon Bos BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perbankan mengalami sejumlah tantangan yang tidak mudah di 2024. Khususnya terkait dengan tren suku bunga tinggi di global yang diprediksi masih akan berlanjut.
Terakhir, Bank Indonesia (BI) pun sempat menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% pada April 2024. Sementara dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung di 21-22 Mei 2024, BI Rate dipertahan pada level 6,25%.
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa keputusan Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga adalah keputusan logis dalam merespons tantangan terkait inflasi dan juga nilai tukar.
BRI pun lanjut Sunarso akan tetap berhati-hati dan selalu menjaga kondisi likuiditas dengan optimal di tengah kenaikan suku bunga.
"Tentu saja di pasar dampak ini harus dipikul bersama-sama. Namun BRI akan merespons dengan memanage likuiditas secara optimal," ungkap Sunarso kepada CNBC Indonesia dalam Money Talks, Kamis (30/5/2024).
Pasalnya menurut Sunarso kenaikan suku bunga akan berpengaruh kepada perebutan likuiditas di pasar. Dalam menjaga kondisi likuiditas tetap terjaga, BRI akan mempertahankan Loan to Deposit Ratio (LDR) di posisi tidak terlalu rendah atau pada kisaran 90-92%.
Selain itu BRI ke depan akan benar-benar memanfaatkan kesempatan untuk bisa tumbuh secara maksimal dan berkelanjutan.
"Oleh karena itu ke depan, kredit yang ditempatkan oleh BRI harus benar dan produktif, jangan sampai mahal tapi macet. Karena likuiditas itu penting," tegas Sunarso.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Top! BRI Cetak Laba Bersih Rp 60,4 Triliun di 2023