
Bos Garuda Ungkap Gangguan Jadwal Penerbangan, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengungkapkan insiden pesawat haji terbakar di Makassar, juga mempengaruhi jadwal penerbangan komersial milik maskapai plat merah ini.
Hal ini terjadi lantaran pesawat penumpang haji yang digunakan untuk embarkasi haji masih dinyatakan belum layak terbang, sehingga masih harus menggunakan dua pesawat pengganti.
Irfan mengatakan perubahan yang dilakukan pihaknya untuk memitigasi gangguan jadwal penerbangan haji. Seperti penggantian pesawat berbadan yang lebih kecil.
"Penggunaan dua back up (Pesawat) yang sebenarnya saat ini digunakan penerbangan biasa, sehingga mengakibatkan hampir nanti sampai tanggal 25 itu akan mempengaruhi sekitar 100 penerbangan reguler baik domestik maupun internasional," kata Irfan di RDP dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (20/5/2024).
Irfan menjelaskan pesawat penerbangan haji yang biasa menggunakan tipe B747-400 itu digantikan 2 pesawat B777-300 dan A330 - 200 dengan kapasitas masing-masing 368 dan 242 penumpang, untuk keberangkatan haji kloter selanjutnya dari Makassar.
Ia juga mengatakan telah menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengguna maskapai Garuda, karena perubahan jadwal tersebut.
"Kami juga sampaikan ke seluruh pengguna penerbangan Garuda mengenai implikasi ini dan memohon maaf karena buat kami di Garuda menerbangkan Jamaah itu merupakan kewajiban dan mempercepat itu merupakan tujuan utama," katanya.
"Sampai pesawat itu belum bisa diterbangkan kita akan terus sediakan 2 pesawat mengantar jamaah kita dari Makassar. Selain itu melakukan pengaturan flow keberangkatan dari Asrama dan memastikan aircraft readiness ditingkatkan," sambungnya.
Kronologi Insiden Mesin Pesawat Garuda Mengeluarkan Percikan Api
- Sebelum keberangkatan Pesawat B747-400 /ER-BOS yang mengangkut jamaah haji embarkasi Makassar telah menjalani tahapan inspeksi dan prosedur perawatan sehingga dinyatakan layak terbang. Kemudian pesawat diizinkan pushback dan take off pada pukul 15.14 waktu setempat.
- Pada saat take off terdapat laporan adanya visual percikan api pada salah satu mesin dan pilot in command segera memutuskan melakukan prosedur return to base (RTB).
- Setelah melalui prosedur RTB sesuai ketentuan dan aturan keselamatan, pesawat berhasil landing dengan normal pada pukul 17.07 waktu setempat
- Garuda mempersiapkan pengganti berupa armada ER-TRV/747-400.
- Jamaah diarahkan kembali melakukan proses transit di Asrama Haji Sudiang Makassar pada pukul 17.45.
- Penumpang kembali melakukan boarding untuk melanjutkan perjalanan pada pukul 20.14 waktu setempat, dan pesawat melakukan take off pada pukul 22.05 waktu setempat.
- Irfan menjelaskan percikan api disebabkan masalah internal mesin, bukan dikarenakan faktor benda asing.
(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Tembus US$ 251 Juta, Begini Kinerja Garuda Indonesia (GIAA)