
The Fed Diramal Pangkas Suku Bunga 2 Kali Tahun Ini, BI Kapan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, diperkirakan akan memangkas suku bunga pada semester II sebanyak dua kali setelah laju inflasi mulai melandai. Hal ini diungkapkan oleh Senior Ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra.
Sejalan dengan langkah the Fed, Bank Indonesia dipastikan akan mengikuti. Aldian memproyeksi penurunan suku bunga BI hanya sebanyak satu kali.
"BI diperkirakan akan memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin pada tahun ini," ujar Aldian, dikutip Jumat (17/5/2024).
Namun, saat ini, dia menuturkan BI masih akan menahan suku bunga acuannya. Menurut Aldian, BI saat ini memiliki lebih banyak instrumen untuk melakukan stabilisasi rupiah termasuk nilai tukar.
"BI punya open market operations, sekarang punya instrumen baru SRBI, saya rasa bisa menahan suku bunga untuk jangka pendek," jelas Aldian.
Sementara itu, kenaikan suku bunga 25 basis poin bulan April lalu merupakan tindakan pre-emptive untuk merespons risiko global yang muncul. "Ini untuk jaga-jaga kalau nanti kondisinya memburuk kita sudah duluan," tegasnya.
Untungnya, kondisi global mulai mereda dan rupiah mulai kembali menguat. Selain itu, harga minyak mulai kembali ke kisaran US$ 80-an per barel.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah memberikan sinyal bahwa BI tidak akan menaikkan suku bunga pada Mei 2024. BI Rate diperkirakan akan dipertahankan pada level 6,25%.
"Dengan data yang sekarang, kami melihat kenaikan BI Rate dan SRBI itu cukup untuk memastikan stabilitas nilai tukar dan memastikan inflow serta inflasi," kata Perry dalam media briefing di kantornya, Jakarta, dikutip Jumat (17/5/2024).
Perry pun memperkirakan Federal Reserve hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada tahun ini, yakni pada bulan Desember.
"Sebelumnya Fed Fund Rate akan turun di semester 2 sebanyak 4 kali, lalu 3 kali sebulan. Sebelum kita RDG kemarin 2 kali seperti itu kemarin waktu RDG terakhir paling banter hanya sekali tahu bahkan tidak turun," ucap Perry.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%