Tesla Bujuk Pemegang Saham Setujui Bonus Rp 736 T Buat Elon Musk

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Kamis, 16/05/2024 14:37 WIB
Foto: Elon Musk. (REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham Tesla akan mengambil keputusan besar bulan depan terkait kompensasi Elon Musk.

Perusahaan mobil listrik raksasa dunia tersebut akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 2024 pada tanggal 13 Juni, dengan salah satu agendanya adalah pemungutan suara mengenai kompensasi berupa bonus opsi saham kepada Musk, yang saat ini bernilai US$ 46 miliar.

Voting ini dilakukan setelah hakim membatalkan kompensasi tersebut pada bulan Januari kepada CEO Tesla dan salah satu orang terkaya di dunia. 


Sebagai informasi, sebelumnya Tesla telah menyetujui bonus jumbo Elon Musk pada RUPST 2018 apabila dirinya mampu memenuhi sejumlah metrik yang dibebankan perusahaan, termasuk dari sisi valuasi hingga operasional perusahaan. Bonus tersebut juga bisa dicairkan apabila telah dipegang selama lima tahun.

Elon Musk sendiri menyebut akan menggunakan bonus dari Tesla tersebut untuk membiayai mimpi besarnya yakni ekspedisi dan kolonisasi Planet Mars.

Namun, impian tersebut kandas setelah pengadilan Delaware Amerika Serikat memenangkan gugatan seorang pemegang saham Tesla untuk membatalkan paket gaji Elon Musk. Keputusan tersebut datang setelah berjuang 5 tahun dibantu oleh seorang pengacara dengan pengalaman puluhan tahun.

Gugatan tersebut, yang diajukan pada tahun 2018, menuduh bahwa Elon Musk yang merupakan CEO Tesla mengendalikan proses pengambilan keputusan dan bahwa para eksekutif menyesatkan investor, yang kemudian menyetujuinya. Musk mengatakan dia tidak mendikte ketentuan rencana gajinya.

Direksi Bujuk Pemegang Saham

Dalam agenda RUPST 2024, jajaran direksi dan komisaris Tesla memberikan rekomendasi kepada pemegang saham untuk menyetujui paket gaji raksasa tersebut. Eksekutif Tesla percaya perusahaan yang tengah meluncurkan rencana ambisius yang membutuhkan Elon Musk menjadi bagian integral. Persetujuan paket gaji tersebut akan menghilangkan kekhawatiran investor bahwa Musk dapat meninggalkan perusahaan jika dia tidak mendapatkan bayaran, yang menurut beberapa investor akan membebani harga saham Tesla apabila Elon Musk hengkang.

Direksi dan komisaris Tesla juga menyebut pemungutan suara baru akan menghindari proses banding yang berlarut-larut di pengadilan.

Mengutip laporan The Wall Street Journal, ketua dewan (board) Tesla Robyn Denholm dan eksekutif lain di perusahaan berencana keliling dunia beberapa minggu ke depan untuk menggalang dukungan dari pemegang saham.

Pada pemungutan suara tahun 2018, pemegang saham yang menyetujui paket gaji Elon Musk mencapai 73%. Akan tetapi, Tesla bersiap untuk pemungutan suara yang lebih ketat kali ini, salah satunya karena investor retail yang terus bertambah dan potensi perubahan posisi dari investor lama.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik