
Dolar Kembali Perkasa ke Rp16.075, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) masih menekan rupiah lantaran pelaku pasar wait and see data inflasi AS yang akan rilis pekan ini.
Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup terdepresiasi 0,22% ke angka Rp16.075/US$ pada Senin (13/5/2024).
Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah sikap pelaku investor dalam menunggu data inflasi AS yang akan diumumkan pada Rabu (15/5/2024).
Data ini menjadi yang paling ditunggu-tunggu pelaku pasar di seluruh dunia karena akan menentukan arah kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Jika inflasi AS melandai maka optimisme pemangkasan suku bunga akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya.
Sebagai informasi, inflasi AS mencapai 3,5% (yoy) untuk periode Maret 2024. Begitu pula dengan inflasi inti yang lebih panas dari konsensus yang memperkirakan angka 3,7% yoy. Namun kenyataannya mencapai 3,8% yoy pada Maret 2024, sama seperti bulan sebelumnya.
Tidak hanya itu, beberapa pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) juga akan mengutarakan pendapatnya di sepanjang pekan ini, khususnya dari sisi makro ekonomi dan pandangan mengenai kebijakan The Fed ke depannya.
Hal ini juga ditunggu pelaku pasar untuk melihat tendensi mayoritas pejabat The Fed apakah ada kecenderungan untuk dovish atau masih konsisten dalam sikap hawkish dengan data ekonomi maupun ketenagakerjaan yang ada saat ini.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, meski rupiah masih melemah tapi tren sudah mulai nampak konsolidasi dari rentang support Rp16.035/US$ sampai resistance Rp16.180/US$.
Posisi resistance yang diambil berdasarkan low candle intraday pada 3 Mei 2024 sebelum ada gap down, menjadi yang perlu diantisipasi apalagi ada pelemahan lebih lanjut.
Sementara support yang diambil berdasarkan low candle intraday yang diuji pada 8 Mei 2024 menjadi posisi terdekat jika ada pembalikan arah menguat
![]() Pergerakan rupiah melawan dolar AS |
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Menanti Data Genting AS, Bagaimana Nasib Rupiah Hari Ini?