BSI Perkirakan Kredit Industri Perbankan Tahun Ini Tumbuh 7,5%

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
30 April 2024 10:46
Suasana nasabah saat menunggu layanan di Bank BSI di Kantor Cabang BSI Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana nasabah saat menunggu layanan di Bank BSI di Kantor Cabang BSI Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memperkirakan Bank Indonesia akan memertahankan suku bunga acuan pada level 6,25% hingga Desember 2024. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menilai kebijakan BI untuk mengerek suku bunga acuan merupakan respons untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan juga untuk memastikan inflasi pada kisaran 2,5%. "BSI prediksi pertumbuhan ekonomi di level 4,97%. BI7DDR tetap di 6,25% sampai Desember 2024, inflasi 2,49%, kredit bank tumbuh 7,5% dan DPK 4,5%," kata Hery dalam paparan kinerja kuartal I 2024, Selasa (30/4/2024).

Hery juga mengatakan bahwa pelaku pasar The Fed paling cepat akan menurunkan suku bunga paling cepat pada kuartal IV 2024. Pasalnya bila suku bunga diturunkan lebih cepat, memiliki risiko menekan perekonomian Amerika Serikat dan global. 

Sementara itu, di tengah tantangan ketidakpastian global, BSI membukukan laba bersih Rp 1,71 triliun pada kuartal I/2024, naik 17,07% secara tahunan (yoy).

Mengutip laporan publikasi, Selasa (30/4/2024), pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 2,01% yoy menjadi Rp 4,38 triliun. Kemudian pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 12,26% yoy mencapai Rp6,31 triliun.

Selain itu, anak usaha dari Bank Mandiri ini tercatat menurunkan nilai CKPN yang disisihkan menjadi Rp 541,31 miliar, turun 27,84% yoy.

Dari sisi fungsi intermediasi, pembiayaan BSI naik 15,92% yoy menjadi Rp 246,54 triliun. Alhasil, aset terkerek naik 14,25% yoy menjadi Rp 357,9 triliun dari sebelumnya Rp 313,25 triliun.

Dari sisi rasio kinerja, BSI tercatat mengalami sedikit penurunan kualitas aset. Hal itu tercermin dari rasio nonperforming financing (NPF) net yang naik dari 0,54% menjadi 0,55%.

Sementara itu, net imbalan (NI) BRIS menurun atau jadi 5,38% dari sebelumnya 6,04%. Akan tetapi pada periode tiga bulan pertama 2024, BSI mengimbangi penurunan NI dengan rasio BOPO yang ditekan 71 basis poin menjadi 68,94%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Buka Jaringan di Arab Saudi, BSI Tunggu Izin Otoritas Keuangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular