Harga Minyak Mentah Naik Lagi, Brent Dekati US$ 90 per barel!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
26 April 2024 10:45
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia kompak menguat dan semakin membaik pada perdagangan hari ini, Jumat (26/4/2024).

Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, (25/4/2024) harga minyak mentah berjangka brent menguat 1,12% menjadi US$ 89,01 per barel. Sementara West Texas Intermediate naik 0,92% ke posisi US$ 83,57 per barel.

Pada hari ini, Jumat (26/4/2024) mulai terlihat menguat lagi dari brent yang naik 0,28% menjadi US$ 89,26 per barel. Sementara WTI menguat 0,26% ke posisi US$ 83,79 per barel.

Kenaikan harga minyak didukung membaiknya prospek permintaan dan risiko pasokan terkait konflik Timur Tengah yang mereda sudah mulai di price-in pasar.

Sebelumnya, pada kemarin Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Reuters bahwa pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama dapat direvisi lebih tinggi seiring dengan semakin banyaknya data yang masuk, dan inflasi kemungkinan akan kembali ke tingkat yang lebih normal setelah beberapa faktor "anomali" yang mengganggu perekonomian.

Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan juga diharapkan bisa menghidupkan kembali harapan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Di tempat lain, data terbaru menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 6,37 juta barel pada pekan lalu, melampaui ekspektasi kenaikan 1,6 juta barel.

Di sisi pasokan, pasar terus memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah ketika Israel meningkatkan serangan udara di Rafah meskipun sekutunya dibujuk untuk menyerang kota Gaza selatan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Bikin Galau, Harga Minyak Kompak Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular