Pasar Fokus Nantikan Suku Bunga BI, Mampukah Rupiah Menguat?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Rabu, 24/04/2024 07:00 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mulai menguat dua hari beruntun jelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI).

Pada penutupan kemarin, Selasa (23/4/2024) rupiah bertengger di Rp16.215/US$, menguat 0,09% dalam sehari. Posisi ini selaras dengan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang juga mengalami apresiasi 0,12%.


Penguatan rupiah sejalan juga dengan tekanan indeks dolar AS (DXY) yang mulai mereda. Pada waktu yang sama mendekati penutupan rupiah kemarin, sekitar pukul 14.59 WIB nilai DXY sudah turun ke angka 105,94 atau melemah 0,12% sehari.

Fokus pasar pada hari ini, Rabu (24/4/2024) akan berfokus menunggu hasil RDG BI yang akan disampaikan nanti siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Salah satu yang menjadi perhatian pelaku pasar yakni data suku bunga (BI Rate) yang akan disampaikan BI pada 24 April. Saat ini, suku bunga BI masih berada di angka 6%. BI telah menahan suku bunga pada level tersebut sepanjang lima bulan terakhir.

Menarik diperhatikan juga terkait pandangan BI perihal kondisi rupiah yang terus melemah hingga menembus Rp16.200/US$. Pasar juga menantikan bagaimana intervensi BI guna menstabilkan rupiah di tengah banyaknya risiko eksternal.

Sebagian pelaku pasar memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga di tengah pelemahan nilai tukar.

Polling yang dihimpun oleh CNBC Indonesia Research dari 14 institusi menunjukkan sembilan di antaranya memproyeksi bahwa BI masih akan menahan suku bunga, tetapi lima di antaranya memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, rupiah sudah berhasil menembus ke bawah garis rata-rata selama 20 jam atau Moving Average/MA 20 yang menjadi pembatas tren pelemahan rupiah.

Jika rupiah terus menjauhi MA20 maka peluang menguat selanjutnya bisa ke support terdekat di garis rata-rata selama 50 jam atau Moving Average/MA 50 di Rp16.200/US$.

Meski begitu, ada gap yang sempat terjadi secara intraday pada 20 April 2024 yang belum tertutup di Rp16.250/US$. Ini menjadi resistance atau area pelemahan yang perlu diantisipasi.

Foto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS