Sempat Melesat 1% Lebih, IHSG Tutup Sesi I Dengan Penuh Gairah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Kamis, 04/04/2024 13:04 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah ke zona hijau pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (4/4/2024), di mana IHSG juga sempat melesat 1%.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,84% ke posisi 7.226,99. IHSG bahkan sempat melesat 1% sekitar pukul 10:00 WIB.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,4 triliun dengan melibatkan 6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 510.322 kali. Sebanyak 314 saham menguat, 271 saham melemah, dan sisanya yakni 196 saham stagnan.


Saham-saham perbankan raksasa menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini, dengan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penopang terbesarnya yakni mencapai 20,8 indeks poin. Saham BBCA senditi berhasil melonjak 3,15% ke posisi Rp 9.825/unit.

IHSG menguat karena rupiah yang sebelumnya menjadi bebannya, pada hari ini juga menguat. Per pukul 12:50 WIB, rupiah menguat 0,12% ke Rp 15.896/US$.

Penguatan rupiah tak terlepas dari turunnya indeks dolar Amerika Serikat (AS). kemarin DXYturun 0,54% dan 0,19% pada 2 April 2024.

Dolar melemah karena para pelaku pasarmenganggap pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell sebagai pernyataan yang meyakinkan tentang kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini sambil menunggu pembacaan pasar tenaga kerja AS terbaru.

Powell menyampaikan pernyataan yang seimbang dengan menyatakan bahwa pembuat kebijakan akan dipandu oleh data ekonomi.

Investor berfokus pada pandangannya bahwa angka-angka terbaru tidak mengubah pandangannya secara luas, dan pengingatnya bahwa "sebagian besar peserta FOMC melihat hal ini sebagai hal yang tepat untuk mulai menurunkan suku bunga kebijakan pada suatu saat di tahun ini."

"Pidato tersebut secara luas menegaskan bahwa The Fed berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunganya tahun ini, dengan data yang menentukan waktunya. Kami pikir pada bulan Juli, (Fed) kemungkinan akan memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mulai menurunkan suku bunganya," kata analis di ANZ.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kocok Ulang Anggaran, Dana Investor Jumbo Lari Kemana?