
Video:Rupiah Masih Tertekan Isu The Fed, BI Rate Belum Bisa Dipangkas?
Jakarta, CNBC Indonesia- Executive Director Head of Trading Treasury & Markets PT Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan masih melihat prospek Bank Sentral AS, The Fed untuk dapat memangkas suku bunga acuan mulai Juni 2024.
Meski Inflasi belum mencapai target 2%, namun Ronny melihat prospek Fed Funds Rate dipangkas terbuka mengingat secara historical The Fed memangkas bunga acuan AS apabila terjadi resesi ekonomi atau menormalisasi level suku bunga.
Sentimen arah kebijakan The Fed ini turut berdampak ke pasar emerging termasuk Indonesia dan mendorong wait & see investor asing.
Di sisi lain, Senior Economist PT Bahana TCW Investment Management, Emil Muhammad mencermati kondisi pelemahan Rupiah di tengah sentimen The Fed hingga Pemilu. Saat ini diperlukan kerja sama pemerintah dan Bank Indonesia dengan mendorong kinerja ekspor yang menghasilkan valas serta BI perlu untuk tetap fokus menjaga stabilitas nilai tukar dengan menahan level suku bunga.
Seperti apa dampak sentimen AS ke Rupiah? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Executive Director Head of Trading Treasury & Markets PT Bank DBS Indonesia, Ronny Setiawan dan Senior Economist PT Bahana TCW Investment Management, Emil Muhammad dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Rabu, 27/03/2024)
-
1.
-
2.
-
3.