Bursa Asia Pasifik Mayoritas Hijau, STI Dibuka Paling Tinggi

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
27 March 2024 08:40
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik bergerak beragam dengan didominasi di zona penguatan pada pembukaan perdagangan Rabu (27/3/2024). Kenaikan bursa Asia Pasifik terjadi di tengah pasar AS, Wall Street yang terkoreksi. 

Indeks Nikkei 225 Jepang, Strait Times Index Singapore, dan ASX Australia kompak berada di zona hijau. Sedangkan, KOSPI Korea Selatan dan NZX 50 New Zealand harus terkoreksi.

Pergerakan bursa di Asia-Pasifik ini cukup menarik mengingat kabar terkini dari Wall Street. Pasar di Amerika Serikat mengalami penurunan, melanjutkan tren penurunan dari beberapa hari sebelumnya.

S&P 500, indeks utama di AS, mengalami penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, turun sebesar 0,28%. Sedangkan Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 0,08%, sementara Nasdaq Composite yang didominasi saham-saham teknologi mengalami penurunan lebih besar sebesar 0,42%.

Meskipun terjadi pullback dalam beberapa hari terakhir, indeks-indeks utama di AS masih mencatatkan kinerja positif. Mereka masih berada di jalur kenaikan untuk bulan kelima berturut-turut, dengan S&P 500 mengalami kenaikan lebih dari 2% pada Maret ini.

Para investor di Asia-Pasifik juga akan memperhatikan data inflasi Februari dari Australia. Data ini menjadi sorotan karena merupakan pembacaan inflasi pertama setelah bank sentral negara tersebut mengatakan bahwa "belum mungkin untuk memastikan apakah akan terjadi kenaikan suku bunga lebih lanjut atau tidak."

Bank sentral menyatakan bahwa meskipun inflasi telah melandai, namun masih tetap tinggi.

Selain itu, China juga akan merilis data laba industri mereka pada Rabu ini, yang juga menjadi fokus perhatian investor di kawasan tersebut. Kedua data ini diyakini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi di Asia-Pasifik serta mempengaruhi sentimen pasar dalam perdagangan hari itu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected] 


(mza/mza)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Masih Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Pasifik Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular