Mantap! Jadi Wakil RI, BRI Masuk Daftar Brand Finance Global 500

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Senin, 25/03/2024 11:12 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk masuk dalam daftar 500 merek paling bernilai dan terkuat di dunia, berdasarkan laporan Brand Finance Global 500 2024. BRI menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam daftar laporan dari Brand Finance, dan menempati peringkat 446 dunia.

Sementara itu, 10 besar posisi merek paling bernilai dan terkuat di dunia diisi oleh Apple, Microsoft, Google, Amazon, Samsung, Walmart, TikTok, Facebook, T Mobile dan ICBC.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan apresiasi dan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh perusahaan yang dipimpinnya. Pencapaian ini menjadi prestasi tersendiri bagi perseroan karena pertama kalinya masuk dalam daftar tersebut.


"Penilaian ini membuktikan bahwa kinerja dan prestasi BRI diakui secara luas tidak hanya dalam lingkup nasional dan regional semata, namun juga oleh dunia internasional," imbuhnya dikutip dari siaran pers, Senin (25/3/2024).

Sunarso optimistis merek BRI yang semakin kuat dapat menjadi motivasi bagi perseroan untuk dapat terus meningkatkan peran dan kontribusinya, baik dalam penciptaan economic value maupun social value.

Brand Finance Global 500 merupakan laporan tahunan yang dibuat oleh Brand Finance dengan penilaian pada dua faktor utama, yakni kinerja keuangan dan kekuatan merek dari sebuah perusahaan. Untuk tahun ini Brand Finance telah melakukan riset kepada 5.000 merek di 30 negara.

Dalam publikasinya, Chairman & CEO Brand Finance David Haigh mengungkapkan hasil riset Brand Finance 500 2024 lebih komprehensif dibanding dengan tahun tahun sebelumnya.

"Brand Finance telah berinvestasi lebih banyak dalam meneliti dan memahami persepsi pelanggan terhadap merek di seluruh dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan penelitian dilakukan di lebih banyak lokasi secara global," ujarnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BRI Cetak Laba Rp13,80 Triliun di Q1-2025