Pabrik Sudah Dibangun, Bos Besar Buka Suara Soal Nasib IPO PKT

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Selasa, 19/03/2024 12:45 WIB
Foto: PT Pupuk Indonesia (Dok. pupuk-indonesia.co.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Pupuk Kaltim (Persero) Tbk (PKT) masih belum terlihat titik terangnya sejak digaungkan satu tahun yang lalu oleh Kementerian BUMN.

Sebagai holding yang membawahi PKT, PT Pupuk Indonesia (Persero), menyatakan tetap mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu kementerian BUMN menugaskan PKT untuk IPO. Hal ini disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi pada Senin, (18/3/2024).

"IPO ini kan ada faktor di luar kendali, pertama dinamika pasar harus pas timing-nya, kedua keputusan final ada di BUMN. Tapi yang kita lakukan adalah persiapan," ungkap Rahmad kepada wartawan, di Jakarta.


Sebagaimana diketahui, PKT tengah dihadapkan dengan proyek yang membutuhkan dana besar, yaitu pembangunan pabrik pupuk baru di Fakfak. Diketahui, pembangunan pabrik ini memerlukan investasi mencapai puluhan triliun rupiah.

Namun, tampaknya keperluan penghimpunan dana melalui IPO sudah bukan menjadi fokus utama bagi pembangunan pabrik ini. Pasalnya, saat ini kawasan industri pupuk di Fakfak ini sudah masuk ke tahap pembangunan awal.

Meski demikian, Rahmad menegaskan, pihaknya tak menutup kemungkinan jika sewaktu-waktu wacana IPO ini bakal terjadi.

"Apakah bakal jadi? Semua opsi terbuka. Bukunya (kinerja) PKT dan Pupuk Indonesia itu cukup sehat," terangnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan atau Groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (23/11/2023). Menurutnya pembangunan ini penting supaya kawasan Indonesia timur memiliki industri pupuk.

Lebih lanjut, Ia berharap agar pabrik pupuk tersebut dapat memiliki kapasitas produksi hingga 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia setiap tahunnya.

Diketahui, Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Kaltim telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat. Adapun, nilai investasi dari proyek pabrik tersebut US$1,2 miliar atau setara Rp18,82 triliun.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap-Siap Investor! Bank Jakarta Segera IPO & Meramaikan Bursa