
Bos OJK: Pertumbuhan Ekonomi RI 4,9%-5,0% Pada 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan berkisar pada 4,9%–5%. Hal ini akan ditopang, salah satunya oleh permintaan kredit pada kuartal II/2024 hingga akhir tahun yang akan kembali meningkat seiring dengan selesainya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan lancar.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara mengatakan bahwa pada akhir tahun lalu, berdasarkan hasil survei, banyak perusahaan yang menunda pengeluaran termasuk investasi. "Sekarang dengan pemilu sudah selesai, maka perusahaan-perusahaan bisa kembali lagi capex-nya. Saya rasa bagus buat pertumbuhan ekonomi, kredit perbankan juga," katanya dalam CNBC Indonesia Power Lunch, Senin (18/3/2024).
Mirza mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi dari segala sektor, mulai dari kecil, menengah, hingga besar. "Kita lihat kesiapan perbankan cukup, tinggal sekarang proyeknya saja," tambahnya.
Menurut Mirza, kemudahan berusaha dan juga iklim investasi akan menjadi faktor kunci pertumbuhan ekonomi domestik. "Kita harus bersatu pada bagaimana membuat kemudahan berusaha di pusat dan daerah, supaya usaha bergulis baik itu manufaktur, pertanian, industri kecil, menenngah, besar. Baik itu PMDN maupun PMA," katanya.
Dia melanjutkan bahwa itu akan menjadi pekerjaan rumah penting bagi Indonesia. Pasalnya negara ini membutuhkan pertumbuhan ekonomi 7,5% untuk menjuju 2045.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 hanya akan di kisaran 5,1%. Angka itu merupakan titik tengah dari rentang proyeksi 4,7%-5,5%.
Perkiraan pertumbuhan dengan titik tengah 5,1% itu lebih rendah dari target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah untuk 2024 yang sebesar 5,2%. Target itu ditetapkan dalam asumsi makro APBN 2024.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! OJK Akan Buka Rekrutmen Tahun Ini, Simak Bocorannya