Hari Ini Cum Date Dividen, Saham BBRI Cetak Rekor Baru di Rp 6.450
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan berkapitalisasi pasar terbesar kedua di Indonesia yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Rabu (13/3/2024), di mana pada hari ini merupakan periode cum date dividen tunai BBRI untuk tahun buku 2023.
Per pukul 10:15 WIB, saham BBRI menguat 0,39% ke posisi harga Rp 6.375/unit. Saham BBRI sempat melonjak 1,57% ke Rp 6.450/unit pada awal perdagangan sesi I hari ini.
Bahkan, saham BBRI sempat kembali mencetak rekor tertinggi baru sementaranya pada hari ini di Rp 6.450/unit. Adapun terakhir BBRI mencetak ATH yakni pada perdagangan Jumat pekan lalu di Rp 6.350/unit.
Saham BBRI pada sesi I hari ini sudah ditransaksikan sebanyak 8.946 kali dengan volume sebesar 71,72 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 457,31 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 966,19 triliun.
Hingga pukul 10:15 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 6.350/unit, menjadi antrean beli paling banyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 63.470 lot atau sekitar Rp 40 miliar
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 6.400/unit, menjadi antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 96.939 lot atau sekitar Rp 62 miliar.
Pada hari ini, menjadi batas cum date dividen bagi investor yang ingin menerima kucuran dana dari BBRI. BBRI akan membagikan dividennya sebesar 80% darilaba bersih tahun buku 2023 atau Rp 48,1 triliun.Nilai tersebut setara dengan Rp 319 per lembar saham.
Namun setelah dikurangi dividen interim yang telah dibayarkan pada 18 Januari 2024 seebsar Rp 12,66 triliun atau sebesar Rp 84 per saham, maka pada pembagian dividen kali ini menjadi sebesar Rp 35,43 triliun atau Rp 235 per saham.
"Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada Pemegang Saham sekurang-kurangnya sebesar Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham," tulis manajemen BRI.
BRI sendiri menebar dividen mengacu data keuangan per Desember 2023. Tercatat, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 60,09 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 11,99 triliun, dan total ekuitas Rp 316,47 triliun.
Adapun periode ex-date dividen BBRI di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi kali ini akan jatuh pada Kamis besok. Kemudian periode Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai akan jatuh pada Jumat pekan ini.
Terakhir, periode pembayaran dividen tunai BBRI kali ini akan jatuh pada 28 Maret mendatang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)