Market Commentary

Harga Timah Global Melonjak, Saham TINS Terbang 22% Lebih

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Jumat, 08/03/2024 13:32 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan BUMN logam PT Timah Tbk (TINS) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Jumat (8/3/2024), di topang oleh kenaikan harga timah dunia.

Hingga pukul 11:30 WIB, saham TINS terbang 22,31% ke posisi Rp 740/saham. Saham TINS pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 605-Rp 750 per saham.


Saham TINS sudah ditransaksikan sebanyak 13.087 kali dengan volume mencapai 142,39 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 99,46 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 5,51 triliun.

Hingga pukul 11:30 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 690/saham, menjadi antrean beli terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 13.300 lot atau sekitar Rp 918 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 755/saham atau batas atasnya hari ini, menjadi antrean jual terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 89.028 lot atau sekitar Rp 6,7 miliar.

Kenaikan saham TINS juga mengikuti lonjakan harga timah dunia yang menembus US$ 27.000 per metrik ton di bursa London Metal Exchange (LME) kemarin.

Melonjaknya harga timah dunia terjadi karena ancaman terhadap pasokan dari produsen utama dan prospek permintaan yang berubah menjadi positif.

"Meskipun ada perubahan kebijakan perpajakan baru-baru ini di Myanmar, tambang timah di wilayah pertambangan Man Maw tetap ditutup. Sedangkan ekspor Indonesia kini sangat tertunda karena masih belum ada aktivitas perdagangan di ICDX (Indonesia Commodity Derivatives Exchange) atau JFX (Jakarta Futures Exchange) sejak pergantian tahun," kata Tom Langston, Tom Langston, Senior Market Intelligence Analyst, International Tin.

Dia mengatakan bahwa ketidakpastian mengenai situasi perizinan semakin diperumit dengan penyelidikan polisi yang sedang berlangsung dan adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Di lain sisi, permintaan (demand) akan harga logam tersebut cenderung naik, tetapi supply logam tersebut masih cenderung terbatas, sehingga mendorong kenaikan harga timah dunia.

Selain karena harga timah dunia yang melonjak, terbangnya saham TINS juga diakibatkan oleh adanya langkah hukum dari Kejaksaan Agung dalam upaya perbaikan tata kelola komoditas timah, berefek pada potensi meningkatnya produksi dari perseroan.

"Adanya upaya perbaikan tata kelola komoditas timah berefek pada potensi naiknya produksi timah oleh perseroan," ujar Corporate Secretary Timah Abdullah Umar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Lanjut Menghijau, Tembus Level 7.100-an