
IHSG Berhasil Bangkit, 8 Saham Big Cap Ini Jadi Penopangnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan sesi I Rabu (6/3/2024), setelah selama empat hari beruntun tertekan.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menguat 0,4% ke posisi 7.276,39. Meski berhasil menguat, tetapi IHSG belum mampu untuk kembali ke level psikologis 7.300 dan kini masih bertahan di level psikologis 7.200.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan sesi I hari ini mencapai sekitar Rp 4 triliun dengan melibatkan 12 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 752.529 kali.
Secara sektoral, sektor teknologi menjadi penopang IHSG pada perdagangan sesi I hari ini, yakni sebesar 1,84%.
Beberapa saham juga menjadi penopang (movers) IHSG pada sesi I hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi movers IHSG.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 10,42 | 68 | 7,94% |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 4,56 | 7.075 | 0,71% |
Barito Renewables Energy | BREN | 3,88 | 6.000 | 1,69% |
Bank Central Asia | BBCA | 3,44 | 9.850 | 0,51% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 2,94 | 6.150 | 0,41% |
Chandra Asri Pacific | TPIA | 2,88 | 4.830 | 1,90% |
Astra International | ASII | 2,26 | 5.150 | 0,98% |
Sumber Alfaria Trijaya | AMRT | 1,87 | 2.760 | 1,47% |
Sumber: Refinitiv
Sejalan dengan sektor teknologi yang menjadi penopang terbesar IHSG, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menjadi top movers IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 10,4 indeks poin.
Selain itu, beberapa saham perbankan raksasa juga menjadi movers IHSG, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 4,6 indeks poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 3,4 indeks poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 2,9 indeks poin.
IHSG berhasil menguat, setelah empat hari sebelumnya tertekan karena minimnya sentimen positif di global dan investor cenderung wait and see.
Meski IHSG berhasil menguat, tetapi investor masih menanti rilis data ekonomi dan agenda penting di global pada pekan ini.
Investor menanti pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell perihal ekonomi AS dan suku bunga.
Sebagai catatan, beberapa bulan terakhir telah terjadi perubahan dinamika antara pasar keuangan dan The Fed mengenai kecepatan serta waktu perkiraan penurunan suku bunga tahun ini.
Pasar harus menyesuaikan pandangan kolektif mereka dari bank sentral yang sangat akomodatif menjadi bank sentral yang lebih hati-hati dan penuh pertimbangan.
Pasar saat ini cenderung sedang mengumpulkan informasi kapan The Fed akan mulai melakukan penurunan suku bunga dan berapa banyak penurunan suku bunganya.
Mereka juga menanti tindakan The Fed selanjutnya terkait pandangan terhadap inflasi dan bagaimana Powell akan mengungkapkan hal tersebut.
Lebih lanjut, malam nanti juga akan dirilis data yang bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kebijakan suku bunga The Fed, yakni data pembukaan lowongan baru.
Berdasarkan konsensus Trading Economics pembukaan lowongan pekerjaan pada Januari akan melandai ke 8,9 juta dari 9,03 juta.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an