Gelar Public Expose, GOTO Jelaskan 3 Hal Penting Ini

rah, CNBC Indonesia
Rabu, 28/02/2024 12:34 WIB
Foto: Tangkapan Layar Paparan Publik Insidental GOTO

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menggelar Paparan Publik Insidental, pada Rabu (28/2/2024), menjelaskan tiga hal. Ketiga hal tersebut berkaitan dengan selesainya transaksi TikTok ke Tokopedia, rumor merger, dan kondisi operasional perseroan setelah mencatatkan EBITDA disesuaikan positif di kuartal IV-2023.

Dalam Paparan Publik tersebut hadir jajaran direksi GOTO yakni CEO Patrick Walujo, Chief Operating Officer (COO) Hans Patuwo, Chief Financial Officer (CFO) Jacky Lo, dan Presiden Unit Bisnis On-Demand Service (ODS) Catherine Hindra Sutjahyo. Selain itu hadir pula Presiden Unit Bisnis GoTo Financial Thomas Husted, Direktur External Affairs Nila Marita, dan Direktur dan Group General Counsel Pablo Malay, Head of Investor Relation Reggy Susanto, Sekretaris Perusahaan RA Koesoemohadiani, dan Group Head of Finance and Accounting Adesty Usman.

Dalam paparannya, Patrick Walujo menjelaskan dua hal, pertama soal keuntungan transaksi dengan TikTok dan kedua terkait dengan update fundamental bisnis perusahaan. Soal TikTok, Patrick menjelaskan kemitraan dengan Tiktok berpotensi menjadikan Tokopedia menjadi 'pemain' terdepan atau nomor satu untuk bisnis e-commerce di Indonesia.


"Tokopedia dan TikTok memiliki pasar yang saling melengkapi dan tidak tumpang tindih. Keduanya akan menyasar segmen mass market dan urban. Dengan demikian, entitas gabungan ini menjangkau pasar yang lebih besar di Indonesia, menjanjikan potensi pertumbuhan yang signifikan," kata Patrick dalam paparan secara online, Rabu pagi (28/2).

Menurut Patrick, GoTo akan mendapatkan keuntungan dengan masuknya TikTok di Tokopedia. Sebeagai informasi, dengan investasi US$ 1,5 miliar, saat ini TikTok memegang kendali 75%, sementara GoTo 25% di Tokopedia.

"Kami berpendapat Goto akan mendapatkan banyak manfaat, di mana kepemilikan saham di Tokopedia tidak terdilusi lebih lanjut, dan GoTo juga akan menerima pendapatan berkelanjutan yang besar dan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan GMV [nilai transaksi barang] Tokopedia di masa yang akan datang," kata Patrick.

Berdasarkan dokumen paparan publik yang disampaikan Senin 26 Februari 2024, manajemen GoTo mengestimasi nilai layanan jasa e-commerce (service fee) dari Tokopedia bisa sebesar Rp 177 miliar per kuartal atau total mencapai Rp 708 miliar per tahun. Persentase fee berjenjang yang disepakati itu berdasarkan nilai GMV pasca-kombinasi TikTok-Tokopedia.

Per kuartal III-2023, GMV entitas pasca-kombinasi mencapai US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun. Selain itu, menurut Patrick, keuntungan berikutnya adalah GoTo akan fokus mengembangkan bisnis ODS melalui Gojek dan financial technology (fintech) lewat GoTo Financial.

"GOTO tidak perlu memberikan pendanaan ke Tokopedia, dan dapat fokus mengembangkan ODS dan fintech, dengan tetap memperoleh pertumbuhan Tokopedia ke depan. Banyak potensi kolaborasi ODS dan fintech sehingga transaksi ini [TikTok] akan menguntungkan banyak pihak," ungkapnya.

EBITDA Disesuaikan Positif

Dalam kesempatan itu, Jacky Lo menjelaskan perseroan mampu mencatat EBITDA Grup yang disesuaikan positif di kuartal 4-2023.

"Dengan rasa bersyukur dan bangga, kami dapat melampaui panduan kinerja. EBITDA yang disesuaikan secara grup terus meningkat selama 7 kuartal terakhir dan kami akan melanjutkan tren ini ke depan, didukung oleh manfaat transaksi Tokopedia-Tiktok."

Perseoran, kata Jacky, akan menjaga keseimbangan antara penguatan kinerja keuangan perseroan dan investasi untuk inovasi produk dan pertumbuhan di 2024. Di sisi lain, isu ketiga yang coba dijelaskan manajemen adakah isu soal merger dengan Grab yang sebelumnya sempat ramai di publik. Pablo Malay menjelaskan bahwa perseroan tidak sedang melakukan diskusi yang berkaitan dengan rumor tersebut.

"Selain itu, tidak ada pemegang saham pengendali yang mengindikasikan kepada kami bahwa mereka sedang mendiskusikan hal tersebut," kata dia.

Pablo juga menekankan bahwa isu tersebut adalah spekulasi. Dia menegaskan, perseroan memiliki fundamental yang semakin kuat dan posisi keuangan yang tetap solid.

"Kami berhasil mencapai target EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 dan perseroan akan terus fokus pada pertumbuhan yang sehat dengan meningkatkan inovasi produk dan keunggulan operasional dalam bisnis layanan ODS dan fintech."


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KPPU Setuju TikTok Nusantara Ambil Alih Saham Tokopedia