Demam AI Bikin Nvidia Lewati Google, Segini Harta Kekayaan Pendirinya

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
27 February 2024 07:54
CEO NVIDIA, Jensen Huang (Dok. nvidia.com)
Foto: CEO NVIDIA, Jensen Huang (Dok. nvidia.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta konglomerat raksasa teknologi Jensen Huang terus menggunung. Saat ini dia berada di urutan ke-21 dalam jajaran orang terkaya dunia versi Forbes. Hanya dalam 10 bulan, CEO & Presiden Nvidia itu mampu melongkap dari urutan ke-37 terkaya di dunia.

Menurut Forbes, saat ini harta Huang tercatat sebesar US$70,4 miliar atau setara Rp1.100,47 triliun. Hal ini tidak terlepas dari kerja ciamik Nvidia, perusahaan produsen semikoduktor pimpinannya.

Nvidia mencatatkan pendapatan sebesar US$22,1 miliar (Rp344,93 triliun) pada tiga bulan yang berakhir pada 28 Januari 2024 (kuartal IV). Laba bersih tercatat sebesar US$12,9 miliar (Rp201,34 triliun), melonjak lebih dari delapan kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu, melebihi ekspektasi analis.

Pencapaian itu diperoleh setelah Nvida berupaya keras memenuhi permintaan chipnya yang mendukung sistem kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) baru. Kecerdasan buatan diperkirakan akan menjadi tonggak baru perkembangan teknologi yang merubah lanskap kehidupan banyak orang di masa mendatang.

Selain ChatGPT, sejumlah produk AI populer lainnya mulai memasuki pasar dalam beberapa bulan terakhir, termasuk asisten digital untuk coding dan bisnis dari Microsoft. Nvidia telah bertransformasi dalam waktu tiga tahun dari sebuah perusahaan yang berfokus pada chip videogame, menjadi motor penggerak booming AI.

Menurut Huang, AI telah mencapai "titik kritis" dan mengindikasikan bahwa permintaan akan daya komputasi yang mendasari AI masih sangat besar.

Saat ini dirinya tercatat masih memiliki sekitar 3% saham perusahaan tersebut yang sudah melantai di bursa AS sejak 1999 lalu. Ia mendirikan Nvidia dari nol pada 1993 dan menjabat sebagai CEO perusahaan sampai sekarang.

Huang meletakkan dasar bagi pertumbuhan eksplosif perusahaan ini hampir dua dekade lalu, ketika ia memutuskan untuk membuka chip grafis Nvidia untuk digunakan dalam aplikasi non-grafis. Hal ini memungkinkan para ilmuwan dan peneliti medis memanfaatkan kemampuan mereka untuk melakukan banyak perhitungan dalam waktu yang bersamaan.

Kini, di bawah kepemimpinan Jensen perusahaan tersebut berhasil menjadi salah satu perusahaan paling dominan dalam industri chip dan AI dengan nilai pasar hampir US$ 2 triliun di tahun ini. Dengan valuasi US$ 1,97 triliun (Rp 30.535 triliun), Nvidia kini merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di dunia, melampaui torehan raksasa teknologi lain seperti induk Google dan Amazon.

Nvidia yang dulu hanya dikenal di kalangan gamers karena memproduksi berbagai macam semikonduktor seperti GPU (graphics processing units), kini bisnisnya telah melebar ke API (application programming interface), dan SoCs (system on a chip units) untuk komputer, kendaraan listrik otomatis, hingga smartphone.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Pemegang Kunci Masa Depan Dunia, Ini Sosok CEO Nvidia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular