
BI: Pertumbuhan Kredit Capai 11,83% per Januari 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia mencatat kredit bank tumbuh 11,83% secara tahunan (yoy) per Januari 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa penyaluran kredit bank ditopang oleh permintaan yang kuat. Selain itu, dari sisi penawaran, bank disokong oleh permodalan yang dan likuiditas yang memadai.
"Dari sisi pernawaran pernbankan, kapasitas permodalan dan likuiditas yang memadai turut menopang kredit. Didukung pula kebiakan insentif klm khsunya bagi bank2 yag salurkan kredit ke sektor prioritas," katanya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Januari Februari 2024, Rabu (21/2/204).
Berdasarkan jenisnya, pembiayaan didorong oleh kinerja korporasi. Kredit investasi dan modal kerja, masing-masing, naik 13,39% yoy dan 12,26% yoy. Pada periode yang sama kredit konsumsi dan UMKM, masing-masing, naik 9,64% yoy dan 8,97% yoy.
Bank, kata Perry, memiliki prefrensi penyaluran kredit sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pada awal tahun ini, sektor yang menunjukkan permintaan kuat adalah perdagangan, industri, jasa usaha, dan konsumsi.
Penyaluran kredit tahun ini juga ditopang oleh rasio kredit bermasalah yang terbilang rendah, yakni gross 2,92% dan net 0,71%.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) bank per Januari 2024 naik 5,98% yoy. Bank saat ini menerapkan strategi realokasi alat likuiditas dari surat berharga dan penguatan sumber dana non-DPK.
Berdasarkan catatan BI, rasio alat likuiditas terhadap DPK(AL/DPK) per Januari 2024 naik menjadi 27,78%.
Pada tahun ini, BI menargetkan pertumbuhan kredit 2024 tumbuh 10%-12% secara tahunan. Optimistis Bank Indonesia ini didukung oleh rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang terbilang tinggi, yakni 27,66% per Desember 2023.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI: Kredit Bank Tumbuh 8,96% per September 2023