Bank Raksasa Ini Mau Caplok Pesaing Rp 50,39 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi merger dan akuisisi perbankan sedang ramai di luar negeri. Kali ini, The Australian and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) akan membeli unit perbankan Suncorp senilai A$4,9 miliar (Rp50,39 triliun).
Mengutip Reuters, rencana akuisisi besar-besaran itu disetujui oleh Pengadilan Persaingan Usaha Australian atau The Australian Competition Tribunal pada hari Selasa waktu setempat. Ini membuka jalan bagi ANZ untuk melanjutkan pengambilalihan saingan utamanya yang sebelumnya dijegal oleh Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) atau Komisi Persaingan dan Konsumen Australia pada bulan Agustus lalu, dengan alasan akan membatasi persaingan di sektor perbankan Australia.
Pada hari Selasa, wakil presiden Pengadilan Persaingan Usaha Australia, Hakim John Halley, mengatakan kepada Pengadilan Federal di Sydney bahwa ada "keuntungan publik bersih" yang cukup untuk memungkinkan kesepakatan tersebut dilanjutkan. Dia mengatakan kesepakatan yang diusulkan sepertinya tidak akan mengurangi persaingan secara signifikan di pasar pinjaman rumah Australia.
Keputusan ini kemungkinan akan memicu kembali perdebatan mengenai undang-undang merger Australia dan mendorong ACCC untuk menerapkan peraturan baru yang memudahkan pemblokiran kesepakatan yang dianggap anti-persaingan.
Sementara itu, pengambilalihan tersebut masih memerlukan persetujuan dari Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers dan persetujuan resmi dari pemerintah Queensland, tempat Suncorp bermarkas.
Jika kesepakatan tersebut berhasil dilaksanakan, ANZ yang berbasis di Melbourne, yang tertinggal dari pesaingnya yang lebih besar dalam hal pinjaman rumah, akan mampu meningkatkan jumlah pinjamannya di kala perbanakn kesulitan menarik peminjam baru karena serangkaian kenaikan suku bunga.
"Ini adalah tonggak penting dan langkah maju yang penting dalam proses ini, namun kami masih memiliki persyaratan lebih lanjut yang harus dipenuhi," kata Kepala Eksekutif ANZ Shayne Elliott dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (21/2/2024).
"Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan akuisisi sesegera mungkin setelah seluruh persyaratan penjualan terpenuhi."
Setelah ANZ meminta persetujuan, Chalmers mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia akan "mempertimbangkan secara hati-hati dan metodis apakah usulan akuisisi tersebut demi kepentingan nasional".
(fsd/fsd)