Saham BRIS Ngegas 4,2%, Sentuh Rekor Tertinggi 3 Tahun Terakhir
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan syariah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terpantau kembali melonjak pada perdagangan sesi I Selasa (20/2/2024), di mana saham BRIS kembali mencetak rekor sejak Agustus 2021.
Per pukul 09:57 WIB, saham BRIS melejit 4,2% ke posisi Rp 2.480/unit. Pada posisi ini menjadi yang tertinggi selama tiga tahun lebih atau sejak Agustus 2021.
Meski begitu, saham BRIS masih cukup jauh untuk mencapai level all time high (ATH) atau rekor tertinggi sepanjang masanya pasca merger di Rp 2.886 pada 25 Februari 2021.
Saham BRIS pada hari ini ditransaksikan sebanyak 7.772 kali dengan volume sebesar 44,61 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 109,99 miliar.
Dari kapitalisasi pasarnya saat ini sudah mencapai Rp 114,4 triliun, di mana posisi BRIS saat ini sudah berada diurutan ke-13, berada di atas saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencapai Rp 107,2 triliun dan berada di bawah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang mencapai Rp 114,61 triliun.
Dari orderbook-nya, pada order bid atau beli, harga Rp 2.470/unit menjadi yang paling banyak antrean belinya pada sesi I hari ini, yakni mencapai 11.827 lot atau sekitar Rp 2,9 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, posisi harga Rp 2.500/unit menjadi yang paling banyak antrean jualnya pada sesi I hari ini, yakni sebanyak 65.908 lot atau sekitar Rp 16,5 miliar.
Pergerakan saham BRIS yang bullish selama sekitar tiga bulan terakhir merupakan respon positif dari para investor, baik investor domestik maupun asing terhadap kinerja keuangan perseroan sepanjang 2023.
Hal ini terlihat dari aksi beli bersih (net buy) asing yang mencapai Rp 21,4 miliar pada perdagangan kemarin. Dalam tiga bulan terakhir, asing telah melakukan net buy sebanyak Rp 754 miliar.
Pergerakan saham BRIS juga merefleksikan prospek positif pertumbuhan kinerja keuangan, prospek pasar perbankan syariah di Indonesia yang masih under penetrated, serta perbankan Indonesia yang masih tumbuh sehat dan sustain.
BRIS membukukan laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun sepanjang 2023, tumbuh 33,82% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kontributor utama penopang kinerja positif BSI sepanjang tahun 2023 di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.
BRIS berkomitmen senantiasa melakukan optimalisasi literasi inklusi keuangan syariah di seluruh sektor potensial. Business model yang fleksibel dan terkoneksi dengan digital juga memberikan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan kinerja.
Dengan business model yang fleksibel dan terdigitalisasi, BRIS mampu mengakses masyarakat di semua segmen, baik masyarakat individu atau ritel, pelaku UMKM, maupun korporat.
Oleh karena itu, hadirnya BRIS menjadi Beyond Sharia Banking menjadi hal utama. Di mana perseroan menawarkan produk serta jasa bank yang lebih variatif dengan skema keuangan yang tidak dimiliki oleh bank syariah lainnya.
Dari sisi aset, BRIS mencatatkan kenaikan aset hingga Desember 2023 sebesar 15,67% menjadi Rp 354 triliun. Dengan posisi finansial tersebut, BSI masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Kenaikan aset didorong dari laju pembiayaan yang disalurkan dan dana pihak ketiga (DPK). Sepanjang 2023, BSI mencatat jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 triliun atau tumbuh 15,70% secara tahunan (yoy), dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08%.
Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32%), wholesale (28,09%) dan retail (17,58%).
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)