Sentimen 4 Tahunan Siap Hadir, Kripto Terdongkrak Naik Tinggi

rev, CNBC Indonesia
Kamis, 15/02/2024 10:15 WIB
Foto: Infografis/Lengkap! Begini Jatuh Bangun Harga Bitcoin Sejak 2009-2023/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto menguat secara serempak pada hari ini (15/2/2024) di tengah sentimen empat tahunan sekali yakni bitcoin halving.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (15/2/2024) pukul 7.01 WIB, pasar kripto mayoritas menguat. Bitcoin naik 4,25% ke US$51.835,04 dan secara mingguan melonjak 16,81%.

Ethereum berada di zona positif 5,09% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan terapresiasi 14,49%


Solana merangkak naik 3,88% secara harian serta secara mingguan terbang 15,93%.

Begitu pula Avalanche berada di teritori positif 6,34% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melonjak 19,8%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 4,61% ke angka 2.139,53. Open interest terapresiasi 5,72% di angka US$49,03 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 71 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari cointelegraph.com, kapitalisasi bitcoin telah menembus US$1 triliun atau lebih dari Rp15 kuadriliun (asumsi US$1 = Rp15.000) setelah menembus US$51.000 per bitcoin.

Terakhir kali aset digital mencapai tonggak sejarah ini adalah pada bulan November 2021 selama kenaikan yang membuat bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$69.000.

Halving Bitcoin yang akan datang diperkirakan akan memainkan peran penting dalam meningkatkan harga pasar bitcoin.

Sebagai informasi, bitcoin halving diperkirakan terjadi pada pertengahan April 2024. Siklus bitcoin halving ini sudah pernah terjadi beberapa kali sejak lebih dari satu dekade lalu.

Siklus ini pada dasarnya merupakan peristiwa berulang yang mengurangi imbalan blockchain yang dibayarkan dalam bitcoin dan diberikan kepada penambang untuk memvalidasi transaksi dan membuat blok baru di blockchain.

Pengurangan ini terjadi kira-kira setiap empat tahun, khususnya ketika jumlah total blok pada blockchain bitcoin mencapai ambang batas tertentu, yang saat ini ditetapkan sebesar 210.000 blok.

Peristiwa bitcoin halving ini salah satunya ditujukan untuk menjaga kelangkaan bitcoin dengan secara bertahap. Pada akhirnya, proses ini akan menghasilkan total 21 juta bitcoin yang ditambang, dan tidak ada lagi bitcoin yang dihasilkan setelah kejadian halving terakhir.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik